Dinilai Menyebarkan Misinformasi Soal Covid-19, YouTube Blokir Media Australia Selama 7 Hari
JAKARTA – YouTube melarang kanal Sky New Australia mengunggah konten baru selama tujuh hari dengan alasan telah melanggar aturan penyebaran informasi yang salah tentang Covid-19.
YouTube telah melakukan peninjauan pada konten kanal berita tersebut, di mana banyak video dengan konten-konten misinformasi yang menyangkal keberadaan virus Covid-19.
Selain itu konten Sky News Australia juga mengajak orang-orang menggunakan hydroxychloroquine atau ivermectin.
“Kami memiliki kebijakan misinformasi medis Covid-19 yang jelas dan ditetapkan berdasarkan panduan otoritas kesehatan lokal dan global, untuk mencegah penyebaran misinformasi Covid-19 yang dapat menyebabkan bahaya di dunia nyata,” kata juru bicara YouTube, dikutip dari The Guardian, Senin (2/8).
“Kami menerapkan kebijakan kami secara setara untuk semua orang, terlepas dari pengunggahnya, dan sesuai dengan kebijakan ini dan sistem teguran lama kami, kami menghapus video dari dan mengeluarkan teguran ke saluran Sky News Australia,” sambung YouTube.
Larangan ini mulai diberlakukan pada Kamis, (29/7) sehari setelah media Daily Telegraph mengakhiri kolom reguler Alan Jone di tengah kontroversi mengenai komentarnya terkait Covid-19.
YouTube belum mengungkapkan dari program Sky News mana video yang melanggar itu berasal. Mereka hanya mengatakan ada “banyak” video yang menyinggung yang kini telah dihapus.
Larangan pada kanal dengan 1,85 juta subscriber itu akan berdampak pada aliran pendapatan Sky News dari Google, yang dimulai setelah News Corp menandatangani kemitraan multi-tahun dengan Google pada Februari lalu.