“Dengan berdoa, kita kuatkan spiritualitas, optimisme, harapan, dan keyakinan bahwa kita dapat menghadapi pandemi ini dan kondisi akan segera kembali normal,” kata Menag.
Menurut Menag Yaqut, penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi yang sedang digalakkan Pemerintah adalah perlindungan diri. Dan doa merupakan senjata spiritual umat yang ampuh untuk mendukung keberhasilan semua upaya yang sudah dilakukan dalam mengatasi pandemi.
“#PrayFromHome, dari rumah untuk Indonesia merupakan ikhtiar batin untuk menyempurnakan upaya lahir yang sudah dilakukan oleh Pemerintah dan berbagai pihak dalam menangani pandemi ini,” terang Menag.
Ikhtiar ini, katanya, diharapkan juga mampu menggerakkan kesadaran bersama seluruh lapisan masyarakat untuk terus mendoakan negeri ini. “Kita sangat optimis pandemi berlalu. Doa-doa yang dipanjatkan masyarakat Indonesia semakin meneguhkan optimisme ini,” sambungnya.
Doa bersama ini akan dilakukan secara daring. Sesuai namanya, #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia, peserta diharapkan mengikutinya dari kediaman masing-masing. Panitia telah menyiapkan undangan daring melalui zoom untuk ribuan peserta.
Pembacaan doa akan disampaikan oleh enam pemimpin tokoh agama, yakni Prof Dr. KH Quraish Shihab (Islam), Pendeta Lipius Biniluk (Protestan), Kardinal Suharyo (Katolik), I Nengah Dana (Hindu), Bhante Pannyavaro (Buddha), dan Xs. Budi Tanuwibawa (Konghucu).
“Semua lapisan mulai dari pemuka agama, tokoh masyarakat, pimpinan ormas, pejabat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta jajaran ASN Kementerian Agama akan terlibat. Insya Allah, Presiden dan Wakil Presiden rencananya juga akan berdoa bersama,” tutur Menag.
Kata Menag, masyarakat juga dapat mengikuti kegiatan ini melalui siaran media sosial Kementerian Agama, serta sejumlah televisi, radio, dan media online. “Mari terus mendoakan yang terbaik untuk negeri ini. Dari Rumah untuk Indonesia,” ujarnya.