Rizal Ramli Sarankan Empat Solusi Ini untuk Menekan Laju Pandemi Covid-19
JAKARTA – Tokoh nasional, Rizal Ramli menyarankan empat solusi untuk menekan laju Covid-19. Pertama, ia kembali menyarankan pemerintah untuk mengambil langkah yang lebih tegas, yakni, lockdown selama satu bulan.
Sepanjang masa pemberlakuan lockdown, pemerintah harus menjamin makanan dan obat-obatan bagi rakyat. “Itu yang terjadi di negara-negara lain yang berhasil mengendalikan Covid-19,” tutur Rizal Ramli, Jumat (9/7/2021) malam.
Kedua, pemerintah perlu meningkatkan vaksinasi sebanyak tiga kali dari yang saat ini telah dilakukan. Ketiga, mengalihfungsikan gedung DPR dan DPRD sebagai tempat perawatan warga yang terinfeksi Covid-19, mengingat ruang perawatan di semua rumah sakit sangat terbatas. Kalau-pun menggunakan hotel untuk isolasi mandiri pasien, menurut Rizal Ramli, biayanya sangat mahal.“Daripada gedung dipakai anggota Dewan yang suka tidur dan menjadi yes-man, lebih baik digunakan untuk ruang perawatan pasien Covid-19. Kalau anggota dewan ingin rapat,kan bisa menggunakan aplikasi teleconfrence, seperti zoom atau google meet,” tutur Rizal Ramli.
Terakhir, imbuh Rizal Ramli, kepemimpinan yang tegas dan terarah menjadi salah satu faktor penting dalam perang melawan Covid-19.Dia membandingkan situasi Amerika Serikat di era Donald Trump dan di era Joe Biden saat ini. “Ketika Trump berkuasa kasus Covid-19 sangat memprihatinkan. Tetapi setelah Biden berkuasa, dalam waktu lima bulan AS bisa menang melawan Covid-19. Kualitas pemimpin memang menentukan,” tukas Rizal Ramli.
Di sisi lain, Rizal Ramli menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hanyalah sebuah ilusi yang sulit dipercara. Sebab, faktanya selama ini forecasting yang disampaikan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sering meleset.
Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan mencapai angka 4,5 persen. Angka itu merupakan proyeksi pertumbuhan yang moderat. Sementara, bila keadaan memburuk, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan mencapai 3,7 persen.
“Ramalan-ramalan Sri Mulyani sejak tiga tahun lalu di dalam bidang makro ekonomi nyaris tidak benar dan banyak melesetnya,” kata Rizal Ramli.
“Diramalkan sampai 4,5 persen. Kalau ngibul jangan keterlaluanlah. Paling tumbuh 3 persen. Dan pertumbuhan 3 persen itu tidak cukup, karena pengangguran akan lebih banyak. Kita harus tumbuh 7 persen supaya tenaga kerja baru mendapat pekerjaan,” lanjut mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.
Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyayangkan strategi pemerintah yang tidak jelas. Misalnya, selalu mengubah istilah, sementara kalangan rakyat bawah tidak merasakan perubahan yang berarti. UMKM yang kerap disebut sebagai salah satu bantalan perekonomian nasional pada kenyataannya juga sulit bergerak.