Biden: AS Tidak Cari Ribut dengan Rusia
WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) tidak mencari konflik dengan Rusia . Hal itu diungkapkan Presiden AS Joe Biden dalam sebuah opini untuk The Washington Post jelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin .
“Dalam panggilan telepon saya dengan Presiden Putin, saya sudah jelas dan langsung. Amerika Serikat tidak mencari konflik. Kami menginginkan hubungan yang stabil dan dapat diprediksi di mana kami dapat bekerja dengan Rusia dalam isu-isu seperti stabilitas strategis dan pengendalian senjata,” katanya seperti dikutip dari TASS, Minggu (6/6/2021).
Meski begitu, ia menegaskan, AS tidak akan tinggal diamterhadap potensi bahaya yang datang dari Moskow.
“Amerika Serikat tidak akan ragu untuk menanggapi potensi kegiatan berbahaya Rusia,” tegas Biden.
Dia menunjukkan bahwa dia telah menerapkan konsekuensi yang berarti untuk perilaku yang melanggar kedaulatan AS.
“Termasuk campur tangan dalam pemilihan demokratis kita,” katanya.
“Dan Presiden Putin tahu bahwa saya tidak akan ragu untuk menanggapi kegiatan berbahaya di masa depan. Ketika kita bertemu, saya akan kembali menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara demokrasi yang berpikiran sama untuk membela hak asasi manusia dan martabat,” kata Presiden AS itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Joe Biden dari Amerika Serikat akan bertemu di Jenewa pada 16 Juni mendatang. Menurut layanan pers Kremlin, kedua pemimpin berencana untuk membahas prospek hubungan Rusia-AS, stabilitas strategis dan isu-isu global yang mendesak, termasuk memerangi pandemi virus Corona serta cara menyelesaikan konflik regional.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan nada keras, menuduh Washington berusaha untuk menahan perkembangan negaranya.
“Kita perlu menemukan cara untuk mencari penyelesaian dalam hubungan kita, yang sekarang berada pada tingkat yang sangat rendah,” kata Putin.
“Kami tidak memiliki masalah dengan AS,” lanjutnya.
“Tapi (negara) itu ada masalah dengan kami. Ia ingin menahan perkembangan kami dan membicarakannya secara terbuka. Pembatasan ekonomi dan upaya untuk mempengaruhi politik domestik negara kita, mengandalkan kekuatan yang mereka anggap sebagai sekutu mereka di dalam Rusia, berasal dari itu,” tuturnya di forum ekonomi di St. Petersburg.