Sepakat dengan Pernyataan Moeldko, DPR: Indonesia Menentang Penjajahan
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Muhammad Farhan mengapresiasi sikap Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang meminta masyarakat tidak terpecah akibat konflik Palestina-Israel. Polarisasi mesti dihindari oleh segenap anak bangsa dalam isu atau sikap apapun.
“Sangat benar sekali pernyataan Pak Moeldoko tersebut,” ujar Muhammad Farhan, Jumat (21/5/2021).
Terlebih, kata dia, konflik kedua negara itu tidak murni diakibatkan kepentingan agama. “Hal ini menunjukkan bahwa sebetulnya isu Israel-Palestina tidak hanya terkotak-kotak sebagai issue agama atau kesukuan,” katanya.
Dia juga menilai, kontroversi di tengah masyarakat mengenai konflik Israel-Palestina harus diakhiri. Para pendiri bangsa sudah mengamanatkan untuk memberantas segala penjajahan termasuk yang dialami Palestina.
“Dukungan terhadap Palestina adalah sikap kita menentang penjajahan di muka bumi, karena penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan,” ucapnya.
Farhan juga mengatakan, Indonesia memandang masalah ini murni dengan kacamata keadilan dan kemerdekaan. “Isu ini adalah sikap ideologis Indonesia dalam kerangka hubungan internasional,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala KSP Moeldoko mengimbau masyarakat Indonesia agar menghentikan perdebatan tentang konflik Palestina dengan Israel yang meningkatkan ekskalasi di Jalur Gaza.
Moeldoko menuturkan, ada persoalan-persoalan domestik yang terjadi di wilayah tersebut. Sehingga, menurutnya kurang tepat jika masyarakat melakukan sebuah perdebatan yang tidak produktif.
“Untuk itu, saya mengimbau kepada semuanya untuk menghentikan semuanya itu. Jangan situasi yang terjadi di antara Palestina dengan Israel itu justru menimbulkan perpecahan di antara kita. Bangsa kita sendiri,” ujar Moeldoko.
Namun dia menegaskan, menghentikan perdebatan bukan berarti lantas masyarakat tidak peduli dengan kekerasan yang dilakukan Israel di wilayah Gaza. Moeldoko pun menekankan, pada dasarnya sikap Indonesia terhadap Palestina tidak pernah berubah.
“Dalam konteks situasi yang baru saja berkembang, Indonesia telah mengecam atas tindakan kekerasan yaitu serangan secara ekskalatif yang dilakukan oleh Israel ke Gaza yang menewaskan banyak korban termasuk anak-anak dan perempuan dan juga menyebabkan kerusakan yang parah,” tegasnya.Itu termasuk di antaranya kantor berita Associated Press dan Aljazeera yang merupakan pelanggaran terhadap prinsip jurnalisme internasional. Indonesia juga sangat prihatin atas munculnya sebuah situasi di mana krisis kemanusiaan telah terjadi di Gaza.
“Untuk itu sekali lagi sikap Indonesia dalam hal ini adalah mengecam dengan keras. Bukan kita tidak peduli, tapi kita semua memiliki sikap yang sama. Sikap empati atas apa yang terjadi di Palestina,” ujar Moeldoko.
Mantan panglima TNI ini menambahkan, pemerintah Indonesia secara aktif ikut membantu penyelesaian persoalan Palestina. Baik Presiden Joko Widodo maupun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan pemimpin berbagai negara.
“Agar dapat membantu penyelesaian Palestina dan terutama untuk bisa mengakhiri tindak kekerasan sehingga korban jiwa tidak semakin bertambah. Dan juga menghadirkan keadilan bagi masyarakat Palestina,” pungkasnya.