PM Israel Janji Balas dengan Kekuatan Penuh Jika Hamas Lakukan Serangan Roket
ISRAEL – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan para penguasa Hamas agar tidak melakukan serangan roket lebih lanjut setelah gencatan senjata.
“Jika Hamas berpikir kami akan mentolerir gerimis roket, itu salah,” dalam pidatonya beberapa jam setelah gencatan senjata berlaku.
Dia berjanji untuk menanggapi dengan “tingkat kekuatan baru melawan ekspresi agresi terhadap komunitas di sekitar Gaza dan bagian Israel lainnya”.
Netanyahu juga memuji pemboman 11 hari Israel di Gaza sebagai “kesuksesan luar biasa”.
Seperti diketahui, pertempuran antara Israel dan militan Palestina di Gaza dimulai pada 10 Mei setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan Israel-Palestina yang memuncak dalam bentrokan di al-Aqsa, sebuah situs suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.
Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, mulai menembakkan roket setelah memperingatkan Israel untuk menarik diri dari situs tersebut, memicu serangan udara balasan.
Menurut kementerian kesehatan Gaza, setidaknya 248 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, tewas. Israel mengatakan pihaknya menewaskan sedikitnya 225 militan selama pertempuran itu. Hamas belum memberikan angka korban bagi para pejuang.
Di Israel 13 orang, termasuk dua anak dan seorang tentara Israel, tewas, kata layanan medisnya.
Keduanya sempat melakukan gencatan senjata pada Jumat (21/5), namun kemudian dinodai dengan serangan yang dilakukan Israel.