Sambut Hari Kebangkitan Nasional, Gus Ami Ajak Milenial Tonton Film Tjoet Nja’ Dien
JAKARTA – Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Ami) mengajak generasi milenial menonton Film Tjoet Nja’ Dhien. Film legendaris ini mengandung banyak pesan akan pentingnya cinta tanah air dan mengenang pengorbanan para pejuang saat melawan penjajah di masa lampau.
“Atas permintaan banyak pihak, Alhamdulillah, akhirnya film Tjoet Nja’ Dhien dapat ditayangkan kembali di sejumlah bioskop ibu kota. Tentu ini menjadi kado indah menjelang Peringatan Hari Kebangkitan Nasional esok hari,” ujar Gus Ami, Rabu (19/5/2021).
Film Tjoet Nja’ Dhien pertama kali tayang di layar lebar pada 1988. Film itu disutradarai Eros Djarot dan berhasil meraih Piala Citra di kategori Film Terbaik di ajang FFI 1988. Film itu dibintangi oleh Christine Hakim sebagai Tjoet Nja’ Dhien, Piet Burnama sebagai Panglima Laot, dan Slamet Rahardjo sebagai Teuku Umar.
Gus Ami menjelaskan film merupakan medium efektif dalam menyampaikan berbagai pesan moral bagi banyak kalangan termasuk pesan pentingnya nasionalisme. Apalagi film sekelas Tjoet Nja’ Dien yang banyak diakui sebagai salah satu film terbaik di sepanjang sejarah perfilman di Indonesia. “Mas Eros adalah seorang legenda. Film garapannya pasti digarap dengan maksimal baik dari sisi sinematografi maupun dari sisi subtansi,” katanya.
Film Tjoet Nja’ Dhien yang akan kembali tayang di bioskop, kata Gus Ami merupakan hasil restorasi menyeluruh di Belanda. Format pita celuloid sudah ditransformasi ke DCP, sehingga gambar lebih jelas dan detail warna semakin tajam. “Bagi teman-teman yang dulu pernah menyaksikan film ini, silakan bernostalgia sambil menikmati versi anyar yg lebih dinamis. Bagi generasi masa kini silahkan datang dan saksikan di sejumlah bioskop ibukota,” katanya.
Lebih jauh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini penayangan kembali Film Tjoe Nja’ Dhien akan memberikan pesan akan pentingnya Kebangkitan Nasional. Di film ini diceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh. Perang antara rakyat Aceh dan tentara Kerajaan Belanda ini menjadi yang terlama dalam sejarah kolonial Hindia Belanda. “Film ini menceritakan dilema-dilema yang dialami Tjoet Nja’ Dhien sebagai seorang perempuan yang harus memimpin perjuangan melawan penjajah. Di situ kita tahu bahwa banyak hal yang harus dikorbankan demi tercapainya Kemerdekaan dan Kebangkitan Bangsa ini,” pungkasnya.