Piket Malam Lebaran, 6 Petugas UPK Badan Air Dianiaya dan Rumah Saringan Sampah di Penjaringan Dirusak Warga
Nahas, 6 orang petugas UPK Badan Air dianiaya warga sekitar saat sedang piket jaga di Rumah Saringan Sampah di Jalan Muara Baru Ujung, Gedung Pompa, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penyerangan dan penganiayaan terhadap 6 petugas UPK Badan Air tersebut terjadi pada malam hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Rabu (12/5/2021) kemarin.
Pengawas UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan, Nicholas menuturkan, kejadian bermula saat tiga orang anak buahnya sedang piket menjaga rumah Saringan Sampah (rumah jaga), sekitar pukul 22.00 WIB.
Di depan Rumah Saringan terlihat sekitar 4 pria sedang mabuk. Kemudian salah satu pria mabuk masuk ke dalam Rumah Jaga lalu muntah-muntah dan membuat keonaran.
“Kemudian petugas kita, memberi tahu ke temennya agar tidak muntah di dalam rumah jaga. Tapi petugas kita malah dimarah-marahin, ini kampung saya, mau apa? malah marah mereka,” kata Nicholas saat dihubungi, Sabtu (15/5/2021).
Meski begitu, petugas UPK Badan Air tidak merespon ocehan para pria mabuk tersebut. Lalu petugas UPK menghubungi Nicholas agar dapat menenangkan para pria mabuk yang tingkahnya semakin tak terkendali.
Setelah Nicholas datang, ia coba menenangkan pemabuk tersebut, namun usahanya sia-sia.
“Udah langsung diserang, inisal E (Petugas UPK) kepalanya sobek dipukul pakai pecahan genteng. Saya juga dipukul pakai kayu,” jelas Nicholas.
Setelah kejadian tersebut, Polisi yang menerima laporan adanya keributan, kemudian datang untuk mengamankan lokasi.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan karena luka sobek di kepala akibat dihantam pecahan genteng.
Namun, tak disangka keributan bukannya berakhir sampai disitu. Sekira Pukul 05.30 pagi, warga yang berjumlah puluhan orang berkumpul dan menyerang serta melakukan pengerusakan Rumah Jaga secara membabibuta.
Akibat penyerangan tersebut, 2 tamu dan 3 petugas UPK Badan Air mengalami luka yang cukup serius.
“Dua kena bacok di kepala, satu kena tusuk diperut, dan satu menyeburkan diri ke waduk Pluit menyelamatkan diri,” terangnya.
Sedangkan bangunan Rumah Jaga dirusak, sehingga kaca-kaca jendela pecah dan properti lain di dalamnya hancur.
Adapun total korban luka dalam penyerangan tersebut sebanyak 6 orang, dan dua diantaranya masih dirawat di rumah sakit.
“Total luka ada 6, dua orang masih dirawat yang luka tusuk sama yang menjeburkan diri ke waduk,” jelasnya