Satgas Gunakan Strategi Mikro Lockdown Cegah Penularan Sporadis COVID-19 Arus Balik Pemudik
JAKARTA – Ketua bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 , Alexander K Ginting mengungkapkan arus balik pemudik libur Lebaran diperkirakan akan terjadi pada 15 Mei 2021.
“Bahwa peniadaan mudik pada 6-17 Mei, namun diperkirakan tanggal 15 Mei sudah kembali,” ungkap Alex dalam rapat koordinasi secara virtual, Jumat (14/5/2021).
Salah satu upaya agar tidak terjadi transmisi penularan COVID-19 dari arus balik ini yakni dengan meningkatkan random testing yang akan dilakukan di berbagai titik-titik penyekatan. Namun, Alex mengatakan yang menjadi catatan adalah jika ditemukan kasus COVID-19 positif, maka harus dilakukan isolasi ataupun karantina.
“Hanya menjadi catatan adalah kalau mereka ditemukan positif atau ditemukan bergejala, ini tentu akan harus kita isolasi ataupun dikarantina,” katanya.
Selain random testing, Alex juga mengatakan untuk mencegah penularan sporadis COVID-19 dari arus balik pemudik ini harus diperkuat PPKM mikro dengan strategi mikro lockdown di tingkat RT.
“Dan kemudian kita juga harus bisa memperkuat PPKM skala mikro, di mana di sini strategi mikro lockdown itu harus kita mulai sosialisasikan. Sehingga bagi mereka yang memang bergejala ataupun mereka yang dicurigai rapid test-nya positif, tentu ini tidak semua harus masuk rumah sakit tapi harus bisa kita isolasi di tempat tujuan masing-masing,” jelasnya.
“Yang kita cegah sebenarnya adalah supaya tidak terjadi penularan sporadis atau penularan transmisi yang masih di masyarakat. Jadi ini yang harus kita jaga,” sambung Alex.
Alex mengatakan tujuan utamanya adalah agar kasus COVID-19 tidak seperti di India. Dan juga kasus COVID-19 secara nasional di Indonesia khususnya Pulau Jawa dan Sumatera tidak seperti di Malaysia.
“Jadi tujuan kita sekarang kan supaya Jakarta tidak seperti India. Dan Indonesia khususnya di pulau Jawa dan pulau Sumatera jangan seperti kasus yang meningkat di Malaysia, itu tujuan kita semua sebenarnya ya,” katanya.
“Jadi tidak hanya sekedar mencegat saja tapi harus sampai ke strategi mikro lockdown. Jadi micro lockdown ini adalah implementasi yang terkecil dari PPKM skala mikro,” papar Alex.