Partai Ummat Mampu Tampilkan Ide dan Apik Bangun Jaringan, PAN Kena Dampak
JAKARTA – Jika Partai Ummat mampu menampilkan ide, gagasan, dan apik dalam membangun jaringan sampai ke tingkat grass root, Partai Amanat Nasional (PAN) adalah partai yang paling terkena dampaknya.
“Kemudian partai yang berideologi agama, meski dikatakan antara PAN dan Partai Ummat berbeda ideologi namun perlu diingat party ID di Indonesia sangat kecil. Artinya, militansi konstituen terhadap partai tidak terikat kuat oleh ideologi,” kata Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) Arman Salam, Senin (3/5/2021).
Arman juga mengatakan, soal menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi , yang didaulat menjadi ketua umum Partai Ummat, secara normatif sejatinya bagus dalam teori demokrasi dan hal yang tak perlu diperdebatkan.
“Dalam negara yang menganut paham demokrasi maka keberadaan partai menjadi penciri kalau sistem itu berjalan baik. Partai adalah pilar demokrasi sehingga banyak orang meyakini bulat lonjongnya demokrasi suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas partai yang ada,” tutur Arman.
Menurut Arman, dari hasil survei Nasional IPS bulan Maret 2021, kepercayaan publik terhadap partai sebagai saluran aspirasi relatif kecil. Artinya publik melihat peran partai di Indonesia saat ini hanya lucu-lucuan sebagai pelengkap dan wadah kepentingan. Sedangkan, ideologi menjadi absurd dan kepedulian masyarakat terhadap partai mulai pudar.
“Partai Ummat lahir di zaman yang berbeda dimana teknologi dan dinamika dari paradigma politik masyarakat juga sangat cair, informasi begitu cepat, sehingga Partai Ummat diharapkan bisa melihat ini dengan cermat agar jangan sampai Partai Ummat seperti para pendahulunya hanya sebagai penari latar politik di Indonesia yang kandas diganjal parliamentary threshold dan hilang ditelan waktu,” ujarnya.