Jokowi Tetap Pertahankan Nadiem Makarim dalam Kabinet Indonesia Maju
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan tetap mempertahankan Nadiem Anwar Makarim di Kabinet Indonesia Maju. Nadiem disebut-sebut akan menduduki posisi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) seiring dengan perubahan nomenklatur yang sudah disetujui DPR.
Kepala Negara dijadwalkan melantik Nadiem dan beberapa orang lainnya pada hari ini, Rabu (28/4/2021) sore. Adapun jabatan lain yang akan diresmikan Jokowi yakni Menteri Investasi serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kabar yang berkembang sebelumnya, Nadiem disebut-sebut akan terdepak dari Kabinet lantaran kerap berkontroversi. Adapun sejumlah isu yang menyerang Nadiem antara lain hilangnya frasa agama dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035.
Kemudian tak adanya Pancasila dan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan tinggi di Peratuan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Lalu hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia. Kamus tersebut disebut bukan dokumen resmi di mana Kemendikbud tidak pernah menerbitkannya.
Semua isu yang menyerang Nadiem telah ditangkis dan diklarifikasi. Kini, ia dikabarkan lolos dari reshuffle kabinet. Berikut profil Nadiem Anwar Makarim sebagaimana dihimpun MNC Portal dari berbagai sumber:
Nadiem lahir di Singapura pada 4 April 1984. Pria lulusan Brown University dan meraih gelar MBA di Harvard University itu ternyata pernah bersekolah di Jakarta dan Singapura saat duduk dibangku sekolah menengah.
Nadiem memulai kariernya di McKinsey & Company sebagai konsultan manajemen di Jakarta. Kemudian pada 2010 Nadiem menciptakan perusahaan decacorn yang dikenal dengan nama Gojek. Saat ini, Gojek telah berubah menjadi super app yang menyediakan lebih dari 20 layanan.
Selain itu, pada 2016 Nadiem menerima penghargaan The Straits Times Asian of the Year dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak pertama kali didirikan pada 2012.
Tak hanya itu, Nadiem juga berhasil masuk ke daftar inovator tahunan Bloomberg 50 pada 2018. Bloomberg menilai bahwa tidak ada platform teknologi lain (aplikasi) yang mengubah kehidupan orang Indonesia secepat dan seintegrasikan Gojek.
Pada 2017, Gojek juga berhasil masuk ke 50 Perusahaan Teratas Fortune yang Mengubah Dunia dan mendapat peringkat ke 17 di seluruh dunia.
Pada 2019, Gojek sekali lagi berhasil masuk ke 50 Perusahaan Top Fortune yang Mengubah Dunia, dan merupakan satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang dimasukkan dua kali dalam daftar tahun ini melonjak ke peringkat 11 dari 52 perusahaan global.