Terungkap, Alasan Lain Agus Tega Bunuh Temannya di Pinggir Rel Tambora, Bukan Semata soal Pembagian Jatah
Selain pembagian hasil yang tidak merata, tersangka Agus (40) kesal dengan korban karena kerap menggoda para pengguna jalan yang hendak menyeberang di perlintasan pintu rel kereta Bandengan Utara III.
Menurut Agus, korban mempunya watak yang tidak terpuji karena melakuan perbuatan asusila kepada pengendara yang mau menyeberang.
“Bang Andi mah wataknya suka begitu, Pak, dia kalau lagi angot, cewek suka di pegang-pegangin yang lewat,” ujar Agus saat ditanya polisi, Senin (26/4/2021).
Selain itu, korban juga jahil dengan mengageti para pengendara motor khususnya wanita yang hendak menyeberang pada perlintasan rel kereta api itu.
“Iseng tangannya, kadang-kadang suka ngagetin (pengendara),” paparnya.
Agus mengaku khilaf saat menusuk korban, sebab ia sudah telanjur kesal dan amarahnya memuncak karena pembagian hasil yang tidak merata.
“Saya khilaf waktu itu,” tutur Agus.
Sebelumnya, seorang Pak Ogah bernama Ardi Andi (56) ditusuk pada bagian leher oleh pelaku bernama Agus di perbatasan rel kereta Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Akibatnya, korban meninggal dunia saat akan dibawa kerumah sakit oleh rekannya setelah kejadian.
Atas perbuatannya, kini tersangka Agus dikenakan pasal 338 dan 351 ayat 3 KUHP.
