Usai Iron Dome Gagal Cegat Rudal Suriah, Israel Diserang Roket-roket Gaza
TEL AVIV – Kegagalan sistem pertahanan rudal Iron Dome mencegat rudal Suriah di dekat situs nuklir Dimona dimanfaatkan kelompok militan Gaza untuk menyerang Israel dengan beberapa roket.
Tiga roket menyerang negara Yahudi itu pada Jumat malam, hanya satu yang dicegat Iron Dome dan dua lainnya mendarat di area terbuka.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan sirene diaktifkan semalam di Kissufim, sebuah kibbutz kira-kira satu mil dari perbatasan dengan Jalur Gaza, Palestina.
IDF mengonfirmasi dua roket yang tidak dicegat Iron Dome telah mendarat dan meledak di dekat pagar perbatasan.
IDF kemudian mengatakan pihaknya menembaki posisi kelompok Hamas di Gaza sebagai respons atas serangan roket itu. Para warga Gaza melaporkan ada ledakan akibat serangan tersebut.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 01.52 waktu setempat pada Sabtu (24/4/2021), IDF melaporkan sirene berbunyi untuk kedua kalinya di Israel selatan.
The Jerusalem Post melaporkan dua roket ditembakkan lebih jauh ke utara, menuju kibbutz Be’eri dan moshav Kfar Maimon. IDF mengatakan salah satu roket dicegat.
Kira-kira 20 menit setelah sirene kedua berbunyi, rangkaian sirene ketiga kembali meraung-raung dan dikonfirmasi IDF. Menurut lembaga penyiaran publik Israel, Kan, serangan ini termasuk empat roket, dua di antaranya dicegat.
IDF kemudian melaporkan sirene keempat dibunyikan hanya untuk peringatan adanya serangan satu roket.
Rentetan serangan itu hanyalah yang terbaru selama seminggu terakhir, dimulai dengan roket yang ditembakkan pada Hari Kemerdekaan Israel, yang memicu pemboman ekstensif di Gaza oleh jet-jet tempur Israel.
Rentetan serangan itu juga terjadi setelah rudal anti-udara Suriah melesat hampir 300 mil ke wilayah Israel mengejar sebuah jet tempur IDF yang membom Suriah selatan. Rudal Suriah itu mendarat dan meledak di dekat reaktor nuklir Dimona.
Awal pekan ini, massa Israel di Yerusalem menyerang warga Palestina dan orang-orang yang dinilai memiliki “aksen Arab”, meneriakkan “matilah orang Arab”. Massa dari kelompok Yahudi sayap kanan itu juga menggeledah rumah beberapa orang Arab.Beberapa hari kemudian, protes massa Palestina menyebabkan lebih dari 100 orang terluka oleh tindakan keras polisi Israel, termasuk 22 orang dikirim ke rumah sakit. Data itu bersumber dari Bulan Sabit Merah Palestina.
Di Jalur Gaza yang dikelilingi Israel, di mana pasokan medis sebagian besar diblokir oleh embargo Israel selama 15 tahun, wabah COVID-19 berkecamuk. Lebih dari 1.000 kasus baru telah dilaporkan setiap hari selama beberapa minggu, sementara menurut para pekerja bantuan, hanya beberapa ribu vaksin telah dikirim untuk melindungi populasi lebih dari 2 juta orang yang tinggal di salah satu daerah terpadat di Bumi.
Namun, di seberang perbatasan yang dibentengi di Israel, Kementerian Kesehatan melaporkan pada hari Kamis bahwa 80% populasi di atas usia 16 tahun telah divaksinasi untuk melawan virus menular itu.