Level Siklon Tropis Surigae Meningkat, BMKG: Saat Ini Telah Berkembang Menjadi Taifun
JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa intensitas Siklon Tropis Surigae saat ini meningkat. Bahkan kini sudah berkembang menjadi taifun.
“Jadi Siklon Tropis Surigae sampai saat ini telah berkembang menjadi taifun. Jadi levelnya sudah meningkat lagi, sudah di atas siklon tropis. Karena kecepatan di pusat putarannya ini sudah mencapai 176 km per jam. Dan tekanan di pusat sebesar 936 milibar,” ujar Dwikorita lewat akun media sosial resmi BMKG, Minggu (18/4/2021).
Meski intensitas Siklon Tropis Surigae meningkat, Dwikorita mengatakan saat ini posisi siklon ini sudah menjauhi wilayah Indonesia. “Namun, meskipun semakin meningkat posisinya semakin jauh dari wilayah Indonesia. Saat ini berada di Samudra Pasifik Timur Filipina dan bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia menuju wilayah Filipina,” jelasnya.
Dwikorita mengatakan penigkatan intensitas ini, ada beberapa wilayah Indonesia yang akan terdampak khususnya di wilayah Indonesia bagian Timur. “Dampak yang paling signifikan dari Taifun Surigae saat ini adalah tidak langsung ke wilayah Indonesia. Terutama adanya peningkatan kecepatan angin di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua,” paparnya.
Selain itu, kata Dwikorita, peningkatan kecepatan angin akibat siklon ini juga menyebabkan gelombang tinggi lebih dari 26 meter terutama di Samudera Hindia Selatan Jawa, perairan Kepulauan Talaud, perairan Utara Halmahera dan Samudera Pasifik Utara Papua Barat. “Kemudian gelombang dapat mencapai lebih dari 4 meter terjadi di Samudera Pasifik Utara Halmahera,” katanya.
Dwikorita juga mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah Indonesia juga akan terdampak tidak langsung dari Siklon Surigae ini yakni terjadi peningkatan intensitas hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah.
“Jadi juga memberikan dampak langsung. Jadi taifun ini selain memberikan dampak tidak langsung, juga memberikan dampak langsung terhadap peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua Barat,” papar Dwikorita.