Geger Teror Mabes Polri, Ini Deretan Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Indonesia
JAKARTA – Serangan yang dilakukan seorang perempuan warga Ciracas, Jakarta Timur, Zakiah Aini (25) ke Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 31 Maret 2021 menjadi salah satu aksi terorisme yang menyasar ke kantor polisi. Saat menjalankan aksinya perempuan yang dikatakan polisi berideologi ISIS itu tewas ditembak polisi.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa teroris penyerang Mabes Polri itu merupakan “lone wolf” atau melakukan aksi terorisme sendirian.”Yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf beridiologi ISIS. Terbukti dari postingannya di sosial media,” ujar Sigit Prabowo dalam jumpa pers, Rabu 31 Maret 2021 malam.
Serangan aksi terorisme ke sejumlah markas dan kantor polisi pernah terjadi di beberapa daerah. Salah satunya, Kantor Polsek Hamparan Perak, Sumatera Utara pada 22 September 2010 dini hari silam pernah diserang sekelompok orang tak dikenal menggunakan senjata api.
Saat itu, tiga orang polisi meninggal dalam serangan kelompok teroris Medan yang pernah berlatih di Aceh. Kemudian, bom bunuh diri pernah terjadi di masjid kawasan Mapolresta Cirebon sekitar pukul 12.15 WIB, Jumat 15 April 2011. Dalam peristiwa itu, 25 orang terluka termasuk Kapolresta Cirebon.
Korban luka-luka dibawa ke rumah sakit Pelabuhan Cirebon dan RS Tentara Cermai Cirebon, sedangkan seorang pelaku tewas di tempat. Pos polisi di depan Gedung Sarinah atau depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat juga pernah menjadi sasaran teror pada Kamis 14 Januari 2016.
Gegana melakukan penyisiran lokasi serangan teroris di Pos Polisi (Pospol) Sarinah di Jalan MH Thamrim, Jakarta, Kamis (14/01/2016). Foto/SINDOnews/Astra Bonardo
Saat itu, ledakan juga terjadi di daerah tempat parkir Menara Cakrawala, gedung sebelah utara Sarinah. Polisi pun sempat baku tembak dengan pelaku. Delapan orang tewas dalam peristiwa itu, empat orang di antaranya adalah pelaku teroris dan empat orang warga sipil, 24 orang lainnya luka-luka.
Selanjutnya, serangan bom bunuh diri juga pernah terjadi di Polresta Surakarta, Jawa Tengah pada 5 Juli 2016. Seorang anggota polisi terluka dalam peristiwa itu. Sedangkan seorang pelaku yang tewas diduga merupakan anggota jaringan Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN).
Kemudian, Kantor Polrestabes Surabaya, Jawa Timur juga pernah menjadi sasaran aksi terorisme pada 14 Mei 2018. Empat orang pelaku tewas, empat anggota polisi, dan enam orang warga terluka dalam peristiwa itu.
Rabu 16 Mei 2018, Markas Polda Riau juga pernah diserang kelompok teroris. Saat itu, mobil minibus milik terduga teroris menerobos masuk menabrak pintu gerbang Polda Riau. Salah seorang terduga teroris keluar dari mobil dan mengejar polisi menggunakan samurai panjang. Empat orang teroris mati ditembak dalam peristiwa tersebut.
Selanjutnya, bom bunuh diri juga pernah terjadi di Pos Polisi Kartasura, Solo, Jawa Tengah pada 3 Juni 2019. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pelaku yang kesehariannya sebagai penjual gorengan berinisial RA, 22 tahun saat itu menderita luka parah.
Lalu, serangan bom bunuh diri terjadi di kantor Polrestabes Medan, Sumatera Utara, 13 November 2019. Empat orang polisi dan dua warga terluka dalam peristiwa itu. Sementara pelaku, RMN (24), warga Medan, tewas.