Ketua Komisi III DPR Herman Hery Desak Polri Usut Tuntas Jaringan Terorisme
JAKARTA – Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery mengutuk aksi terorisme di Tanah Air. Dia pun mendorong Polri memperkuat fungsi pengamanan di tengah masyarakat. Apalagi, kata dia, warga akan mempersiapkan Hari Raya Paskah dan bulan puasa.
“Sebagai Ketua Komisi III DPR tentu saya mengecam dan mengutuk aksi terorisme yang belakangan terjadi di Tanah Air,” ujar Herman Hery, Kamis (1/4/2021).
Dia menilai, tindakan teroris tersebut sungguh sangat melukai rasa kemanusiaan yang tidak dibenarkan oleh seluruh umat agama. “Oleh sebab itu, saya mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas jaringan terorisme di Indonesia,” ujarnya.
Diketahui, sepasang suami istri melakukan aksi teror bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada pada Minggu 28 Maret 2021. Kemudian, polisi menangkap sejumlah terduga teroris di Jalan Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur dan Jalan Raya Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Senin 29 Maret 2021.
Terbaru, seorang perempuan menyerang Mabes Polri kemarin dengan senjata api. “Saya apresiasi aksi sigap para petugas pengamanan di Mabes Polri yang langsung menindak pelaku dengan sigap. Dari video yang beredar, pelaku telah melakukan ancaman kepada petugas dengan menodong pistol. Sehingga, petugas pengamanan telah melakukan tindakan yang terukur untuk mencegah eskalasi aksi teror tersebut,” katanya.
Tetapi, menurut dia, hal tersebut juga menjadi sinyal darurat bagi Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Badan Intelijen Negara (BIN) mengingat dua aksi teror telah terjadi secara beruntun selama seminggu terakhir. Dia menilai penangkapan terduga teroris beberapa waktu belakangan ini ternyata belum bisa efektif dalam membenam potensi aksi teror.
“Saya sebagai Ketua Komisi III meminta kepada Polri dan BNPT sebagai mitra kami untuk memperkuat fungsi intelijen dalam mendeteksi kejadian serupa di kemudian hari. Kejar dan tangkap pelaku teror ini hingga akarnya,” pungkas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.