Mesir Revisi Jumlah Korban Tewas Tabrakan Maut Kereta Api
KAIRO – Jumlah korban tewas akibat tabrakan dua kereta di Mesir tengah pada hari Jumat telah direvisi menjadi 19, dari 32.Sedangkanjumlah orang yang terluka naik menjadi 185 dari 165.
Demikian pernyataan yang dikeluarkan menteri kesehatan Mesir. Kantor kejaksaan Mesir mengatakan pihaknya telah memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan itu, yang terjadi di dekat kota Tahta di sisi Sungai Nil, sekitar 365 km (230 mil) selatan Kairo seperti dikutip dari Reuters, Minggu (28/3/2021).
Diwartakan sebelumnya, sedikitnya 32 orang tewas setelah dua kereta bertabrakan di sebelah utara kota Sohag, Mesir. Sejumlah gambar yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang berdiri di sekitar dan di atas gerbong kereta yang terguling di dekat air.
Sebuah potongan video menunjukkan penumpang muncul dari gerbong yang rusak, dengan pekerja tanggap darurat berusaha membersihkan puing-puing.
“Kereta bertabrakan saat melaju dengan kecepatan tidak terlalu tinggi, yang menyebabkan dua gerbong hancur dan yang ketiga terbalik,” kata sumber keamanan.
Penyebab kecelakaan yang terjadi di dekat kota Tahta di sisi Sungai Nil, sekitar 365 km selatan Kairo, adalah ditariknya rem darurat.
Otoritas perkeretaapian Mesir mengatakan rem itu dipicu oleh “orang tak dikenal”, menyebabkan salah satu kereta berhenti dan yang lainnya menabraknya dari belakang.
Mesir memiliki salah satu jaringan kereta api tertua dan terbesar di kawasan Afrika. Namun buruknya pendanaan dan kecelakaan yang menyebabkan jatuhnya korban adalah hal biasa.
Negara ini telah mengalami dua kecelakaan kereta api yang melibatkan banyak korban jiwa dalam beberapa tahun terakhir sebelum hari ini, yaitu pada 2017 dan 2019.