Menko PMK: Indonesia Berkomitmen Mewujudkan Eliminasi TBC di Tahun 2030
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia telah melakukan kesepakatan bersama dengan para pemimpin dunia untuk mewujudkan eliminasi TBC pada 2030.
“Indonesia telah melakukan kesepakatan bersama dengan para pemimpin dunia untuk mewujudkan eliminasi TBC pada 2030,” terang Muhadjir
Itu disampaikan Muhadjir pada acara puncak Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Tahun 2021 yang berlangsung secara virtual. Acara itu dibuka oleh Wapres KH Ma’ruf Amin.
Menko Muhadjir mengatakan sejalan dengan target Sustainable Development Goals, pada Sidang Umum PBB, Indonesia sudah menandatangani kesepakatan bersama dengan semua pimpinan dunia untuk berusaha mencapai elominasi TBC pada tahun 2030.
“Para peringatan Hari TBC 2021 ini, kembali kita ingatkan untuk mengevaluasi upaya-upaya yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya dan kembali menyatukan langkah, bahu membahu, bergandeng tangan, untuk bersinergi dan semakin menguatkan upaya kita untuk memerangi TBC ke depan,” ungkapnya.
Dalam acara yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan komitmen Indonesia dalam mencapai eliminasi TBC tahun 2030 yaitu dengan menurunkan insiden TBC menjadi 65/100.000 penduduk agar tetap berjalan sesuai dengan trek yang seharusnya.
Budi Gunadi menjelaskan beberapa upaya yang telah dilakukan, antara lain:
- Mengupayakan penerbitan Peraturan Presiden tentang Penanggulangan Tuberkulosis untuk memperkuat dukungan seluruh jajaran Pemerintah dan masyarakat;
- Mengupayakan Perjanjian Kerjasama antara Kementerian Kesehatan dengan berbagai Kementerian/Lembaga untuk memperkuat peran dan Memperkuat dukungan lintas sektor;
- Integrasi penanganan TBC dengan stunting di 160 Kabupaten/Kota.
“Selain itu, digitalisasi pemantauan minum obat pasien TBC dan penerapan mekanisme agar pasien TBC dapat berobat sampai sembuh dalam situasi pandemi Covid-19,” paparnya.
Acara itu juga dihadiri Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia Arifin Panigoro, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rondonuwu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, para Gubernur/Bupati/Walikota seluruh Indonesia, perwakilan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, serta perwakilan pasien TBC