PPKM Diperluas, Angka Kematian COVID-19 Masih Mengkhawatirkan
JAKARTA – Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyinggung soal angka kematian COVID-19 di Indonesia yang masih mengkhawatirkan ketika perpanjangan dan diperluasnya Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ).
“Dari sisi indikator Positivity Rate maupun kematian kita masih dalam posisi sangan serius ditambah performa 3T yang stabil rendah dan cenderung menurun,” kata Dicky kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Minggu (21/3/2021).
Oleh sebab itu, Dicky memberi catatan bahwa, dalam memperluas PPKM tersebut, pemerintah harus fokus untuk menguatkan testing, tracing, treatment atau 3T.
“Yang menjadi catatan penting PPKM mau diperluas berapapun tapi selama faktor deteksi dini kasus penemuan secara dini 3T tidak memadai itu tidak akan berhasil,” ujar Dicky.
Jika demikian, kata Dicky, yang terjadi sesungguhnya adalah mencegah penyebaran Covid-19 hanya akan sia-sia. Walaupun cakupan wilayah pelaksanaan PPKM diperbanyak.
“Dan itu catatan sejauh ni aspek 3T belum dilakukan memadai di PPkM mikro sebelumnya dan harapannya kalau diperluas ya aspek 3T harus dilakukan diperkuat karena kita hadapi situasi jauh lebih serius saat ini,” ucap Dicky.
Pemerintah kembali memperpanjang masa pemberlakuan PPKM berbasis Mikro mulai 23 Maret hingga 5 April 2021. Bahkan, kali ini, program itu diperluas cakupan wilayahnya.