Bos Pentagon Peringatkan Korut: Pasukan AS Siap Bertempur Malam Ini
SEOUL – Bos Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memperingatkan Korea Utara bahwa pasukan Amerika siap untuk “bertempur malam ini”. Peringatan itu disampaikan setelah para pemimpin Pyongyang mengecam dimulainya kembali latihan militer gabungan Washington dan Seoul.
Selama konferensi pers baru-baru bersama dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan rekan-rekan mereka dari Korea Selatan, Austin mengatakan kepada panel bahwa pemerintahan Biden dan militer AS tetap berkomitmen untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, di antara tujuan-tujuan lainnya.
“Amerika Serikat tetap berkomitmen penuh untuk mempertahankan Republik Korea, menggunakan berbagai kemampuan AS, termasuk pencegah kami yang diperpanjang,” kata Austin kepada wartawan, menggandakan harapan Washington untuk mendenuklirisasi semenanjung Korea.
“Tidak ada siang hari di antara kita dalam hal ini,” ujarnya.
Austin lebih lanjut menyatakan bahwa pentingnya menjaga kesiapan militer tetap menjadi salah satu titik fokus utama dalam agendanya.
“Pasukan kami tetap siap untuk bertempur malam ini dan kami terus membuat kemajuan menuju transisi kendali operasional masa perang ke komando pasukan gabungan masa depan yang diperintahkan Korea Selatan,” katanya.
“Meskipun memenuhi semua persyaratan untuk transisi ini akan membutuhkan lebih banyak waktu, saya yakin bahwa proses ini akan memperkuat aliansi kita,” lanjut kepala Pentagon tersebut, seperti dikutip Sputniknews, Sabtu (20/3/2021).Komentar Austin muncul tepat ketika Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mendesak AS untuk menghindari “menyebabkan bau busuk” di tanah Korut ketika Washington bergerak maju dengan rencana untuk melanjutkan latihan militer dengan pasukan Korea Selatan.
“Jika [AS] ingin tidur dengan nyenyak selama empat tahun mendatang, sebaiknya jangan menyebabkan bau pada langkah pertama,” kata Kim Yo-jong, menurut pernyataan yang diperoleh koresponden Reuters, Josh Smith.
“DPRK mungkin dipaksa untuk mengambil tindakan khusus dengan tegas mencabut bahkan perjanjian militer [Korea] Utara-Selatan,” lanjut Kim.
Korea Utara telah lama percaya bahwa latihan militer yang sedang berlangsung antara AS dan Korea Selatan hanyalah gladi bersih untuk invasi, di mana pemimpin Korea Utara sebelumnya menyatakan pada bulan Januari bahwa pembicaraan dengan Washington hanya akan dimulai kembali jika latihan tersebut dibatalkan.
Putaran terbaru latihan antara AS dan Korea Selatan, berlangsung pada 8 Maret, tetapi sebagian besar dikurangi sebagai akibat dari pandemi dan tawaran diplomatik yang sedang berlangsung ke DPRK.