Ini 5 Pemain Harga Selangit, Tak Sesuai Ekspektasi di Barcelona
BARCELONA – Pemain mana yang tak ingin bergabung dengan Barcelona . Nama besar dan kualitas yang terjaga membuat klub raksasa Spamyo itu seperti gula-gula. Tapi, tak semua pemain besar yang bergabung dengan Blaugrana menjelma menjadi raksasa, bahkan ada yang meredup lantaran gagal beradaptasi.
Blaugrana dikenal sebagai salah satu klub sepak bola terbaik dan terbesar di dunia. Puncak kejayaannya sejauh ini tercatat pada musim 2008/2009 kala Josep Guardiola menjadi juru taktiknya.
.Di musim tersebut, Blaugrana meraih treble winner dan sejak saat itu sangat mendominasi Spanyol dan Eropa. Untuk bisa tetap mempertahankan dominasinya, Barcelona tak sungkan berbelanja pemain dengan harga mahal. Namun, tak semua pemain yang direkrut mencatatkan performa apik.
Berikut ini pesepak bola mahal Barcelona, namun gagal bersinar:
5. Arda Turan
Kepindahan sejumlah pemain seperti Alexis Sanchez , Cesc Fabregas, dan Pedro Rodriguez, membuat Barcelona memboyong Arda Turan dari Atletico Madrid pada musim panas 2015. Tak tanggung-tanggung, Barca menebusnya dengan harga 40 juta euro (Rp678 miliar) karena ketika itu Turan dianggap sebagai gelandang terbaik di La Liga Spanyol setelah membantu Atletico menjadi juara.
Kendati demikian, Barca memainkan gaya sepak bola yang sama sekali berbeda dengan Atletico. Hal itu membuat Turan kesulitan untuk menampilkan performa terbaiknya. Turan pun kemudian kalah saing dari pemain Barca lainnya seperti Ivan Rakitic, Ousmane Dembele , hingga Gerard Deulofeu.4. Andre Gomes
Pada bursa transfer musim panas 2016 Barcelona merekrut Andre Gomes dari Valencia dengan harga 37 juta euro (Rp627 miliar). Diharapkan pemain berpaspor Portugal itu mampu menjadi penerus Andres Iniesta dan Xavi Hernandez sebagai jenderal lapangan tengah Blaugrana.
Kendati demikian, Gomes justru menampilkan performa yang tidak sesuai ekspektasi. Gomes pernah mengakui bahwa tekanan yang ada padanya begitu besar. Pada musim panas 2018, Gomes pun dipinjamkan ke Everton dan kemudian dipermanenkan oleh The Toffees.
3. Malcom
Kehebohan sempat terjadi saat Barcelona merekrut Malcom di bursa transfer musim panas 2018. Pasalnya, pada saat itu Malcom sudah mempersiapkan diri untuk bergabung dengan AS Roma. Malcom bahkan sudah memesan tiket pesawat ke Roma.
Akan tetapi, pada saat-saat terakhir, Barcelona melakukan pembajakan. Mereka menawarkan uang lebih besar kepada Girondins Bordeaux untuk bisa menggaet Malcom. Akhirnya, Malcom pun dilepas ke Blaugrana dengan harga 41 juta euro (Rp695 miliar).
Kendati demikian, situasi tak selamanya berjalan mulus bagi Barcelona. Karena pada faktanya, pemain yang sudah susah payah mereka bajak itu gagal menampilkan performa terbaiknya. Malcom hanya bertahan selama satu musim di Barcelona sebelum pada akhirnya dilepas ke Zenit St. Petersburg.
2. Ousmane Dembele
Ousmane Dembele direkrut Barcelona dari Borussia Dortmund dengan harga 97 juta pounds (Rp1,8 triliun) pada musim panas 2017. Sebab, Blaugrana berharap Dembele bisa menjadi penerus Neymar Jr yang hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG).Dembele sendiri sebenarnya mampu tampil impresif saat dalam kondisi bugar. Hanya saja, winger asal Prancis itu cukup sering mengalami cedera dan menghabiskan waktunya di ruang perawatan. Hingga saat ini, Dembele bahkan masih cukup sering keluar masuk ruang perawatan.
Barcelona merekrut Philippe Coutinho pada bursa transfer musim dingin 2018. Kala itu Coutinho ditebus dengan mahar 105 juta pounds (Rp2 triliun) dari Liverpool dan diharapkan bisa menjadi penerus Andres Iniesta sebagai otak kreatif Barcelona.
Pada awalnya, Coutinho bisa tampil cukup baik. Akan tetapi, begitu memasuki musim kompetisi 2018/2019, Coutinho justru mulai tersisih dari starting XI Blaugrana. Maka dari itu, Barcelona pun kemudian memutuskan untuk meminjamkan Coutinho ke Bayern Muenchen di musim panas 2019.
Saat ini Coutinho sudah kembali ke kubu Barcelona. Meski penampilannya sudah membaik ketimbang sebelumnya, namun gelandang berpaspor Brasil itu belum menunjukkan performa cemerlangnya seperi saat di Liverpool dulu.