AS Tuntut Penyelidikan Internasional soal Asal-usul COVID-19 di China
WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menginginkan penyelidikan internasional yang “kuat dan jelas” tentang asal-usul pandemi COVID-19 di China . Demikian disampaikan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
“Penting bagi kita untuk menyelidiki bagaimana virus muncul dan menyebar ke seluruh dunia,” kata Psaki pada Rabu, yang dilansir AFP, Kamis (28/1/2021).
Psaki menyoroti perhatian besar atas informasi yang salah dari beberapa sumber di China.
Virus corona SARS-CoV-2 telah menewaskan lebih dari 2 juta orang, menginfeksi setidaknya 100 juta dan menghantam ekonomi global sejak pertama kali terdeteksi sekitar setahun yang lalu di kota Wuhan, China tengah.
Awal bulan ini, tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tiba di Wuhan setelah penundaan berulang kali untuk menyelidiki asal-usul virus.
Para ilmuwan setuju bahwa penyakit tersebut berasal dari hewan dan fokus khusus adalah pada “pasar basah” Wuhan, yang menjual hewan hidup.
Tetapi mantan presiden AS Donald Trump mendukung teori bahwa virus itu sebenarnya berasal dari laboratorium di Institut Virologi Wuhan, sesuatu yang ditolak China.
Beberapa hari sebelum Trump meninggalkan jabatannya bulan ini, Departemen Luar Negeri AS menyerang “obsesi mematikan terhadap kerahasiaan dan kendali” Partai Komunis China. Dikatakan bahwa staf di laboratorium Wuhan telah jatuh sakit dengan gejala yang mirip dengan COVID-19 pada 2019, sebelum kasus virus itu dipublikasikan.
Beijing membalas dengan argumen bahwa meskipun Wuhan adalah tempat kelompok kasus pertama terdeteksi, belum tentu Wuhan menjadi tempat virus tersebut berasal.
Pemerintah dan media pemerintah China bahkan mencoba mendorong teori konspirasi tentang asal-usul COVID-19 dari laboratorium senjata biologi AS di Maryland.
Psaki mengatakan pemerintah Biden mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk memahami apa yang terjadi dan tidak akan menerima laporan WHO begitu saja.
“Washington akan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh komunitas intelijen kami dan juga bekerja dengan sekutu untuk mengevaluasi kredibilitas laporan internasional,” katanya.
“Selain itu, pemerintahan Biden bermaksud untuk meningkatkan kepegawaian kami di lapangan di Beijing, yang merupakan sesuatu yang mundur pada pemerintahan terakhir,” imbuh Psaki.