Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Lampard Dipecat, Guardiola: Rencana Jangka Panjang Seperti Omong Kosong

LONDON – Pelatih Manchester City Pep Guardiola buka suara soal pemecatan pemecatan Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea . Menurut Guardiola, situasi yang dialami Lampard membuat pelatih-pelatih di Liga Inggris lainnya ketakutan.

Persaingan ketat di Liga Primer Inggris membuat para pelatih harus mencari formula tepat guna membawa timnya bisa terus meraih kemenangan. Jika tidak, mereka bisa saja mengalami nasib seperti yang menimpa Lampard saat ini.

“Manajer tua dan muda atau siapaun yang berkompetisi di sini, Anda harus menang. Orang-orang berbicara terus tentang proyek dan ide mereka. Tapi saya rasa semua rencana jangka panjang terasa seperti omong kosong karena Anda harus menang, jika tidak, Anda akan dipecat,” ujar Guardiola seperti dilansir dari laman Goal International, Selasa (26/1/2021).

“Saya menghormati keputusan dari Chelsea, tentu saja, tapi pelukan erat untuk Frank dan mudah-mudahan saya bisa melihatnya segera. Saat lockdown selesai, saya bisa pergi ke restoran untuk menemuinya lagi.”

“Dia ditunjuk di tim seperti Chelsea setelah pekerjaan bagus yang dia lakukan di Derby County, orang-orang ini pantas mendapatkannya. Tapi, kami bergantung pada hasil, bukan cara kami bermain, bukan tentang filosofi atau hal-hal semacam ini atau proyek itu.”

“Anda harus mendapatkan hasil. Jika tidak, kamu akan digantikan oleh manajer lain,” kritik mantan pelatih Barcelona tersebut.Keputusan Chelsea memecat Lampard berdasar beberapa alasan. Pria 42 tahun itu dinilai tak bisa memberikan peningkatan signifikan bagi Chelsea untuk bersaing memperebutkan gelar juara musim ini.

Sebenarnya, kiprah Lampard di musim perdananya sebagai pelatih Chelsea berjalan positif. Berada di bawah asuhannya, Chelsea berhasil finis di posisi ketiga pada klasemen akhir Liga Primer 2019/2020.

Selain itu, Lampard juga mampu membawa Chelsea lolos ke final Piala FA 2019/2020, meski akhirnya kalah dari Arsenal. Situasi tersebut membuat manajemen Chelsea menaruh kepercayaan lebih kepada Lampard salah satunya dengan belanja pemain besar-besaran pada bursa transfer musim panas 2020.

Namun, Lampard gagal memaksimalkan fasilitas yang diberikan Chelsea. Sebab, di musim 2020/2021, Chelsea bermain inkonsisten. Bahkan Chelsea hanya mampu memetik satu kemenangan dari enam laga terakhir mereka di Liga Primer 2020/2021.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.