Iran Buka Pintu Kerja Sama Bidang Minyak dan Keamanan dengan AS
TEHERAN – Iran dapat bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam bidang minyak dan keamanan di Teluk, tetapi tidak dengan Israel.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif pada Sabtu (23/1).
Hubungan antara Teheran dan Washington memburuk di era pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, yang pada 2018 menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.
Trump kemudian menerapkan kembali berbagai sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.
Iran menyerukan tindakan dan “bukan hanya kata-kata” tak lama setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden pada Rabu.Biden mengatakan Washington akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika Iran melanjutkan kepatuhan yang ketat.
“Menurut pendapat pribadi saya, kami harus mendefinisikan hubungan kami dengan Amerika Serikat: Untuk memberi tahu AS bahwa kami tidak akan bekerja sama dengan Anda dalam masalah Israel dan kami tidak akan setuju dengan Anda,” ujar Menlu Mohammad Javad Zarif dalam wawancara dengan koran reformis Etmad.
“Iran tidak akan mengizinkan Anda mencampuri urusan dalam negeri, tetapi kami tidak memiliki masalah untuk bekerja sama dengan Anda dalam masalah minyak. Kami tidak memiliki masalah dalam memastikan keamanan Teluk Persia, meskipun kami percaya bahwa kehadiran asing di Teluk Persia menyebabkan ketidakamanan dan Anda seharusnya tidak berada di sana,” papar dia.
Trump selama pemerintahannya menerapkan tekanan yang sangat keras terhadap Iran. Langkah Trump itu dipuji oleh Israel, Arab Saudi dan aliansinya.
Adapun Biden lebih memilih pendekatan yang lebih lunak terhadap Iran, terutama dengan mengandalkan perundingan untuk mengendalikan program nuklir Teheran.