DAMASKUS – Satu orang tewas dan tiga tentara terluka akibat “agresi
Israel ” di pedesaan Damaskus,
Suriah .
Serangan itu dilaporkan kantor berita negara Suriah , SANA pada Rabu (30/12), mengutip sumber militer.
“Israel melakukan serangan roket dari Galilea utara yang menargetkan pertahanan udara kami di daerah Nabi Habeel di pedesaan Damaskus. Pertahanan udara kami mencegat beberapa roket yang mengakibatkan kematian satu orang, melukai tiga tentara dan menyebabkan kerugian materi,” ungkap laporan SANA.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan serangan Israel menargetkan markas pertahanan udara Suriah dan situs milisi Iran di pedesaan Damaskus.
TV negara Suriah, Al-Ikhbariyah, melaporkan rudal Israel dapat dilihat di wilayah udara Lebanon.
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah militer Suriah melaporkan sedang menghadapi “agresi Israel” sejak tengah malam pada Kamis di daerah Masyaf di pedesaan Hama.
Militer menyatakan pertahanan udara Suriah mencegat rudal dan menjatuhkan sebagian besar rudal yang ditembakkan Israel.
Masyaf adalah kawasan militer yang penting bagi rezim Presiden Suriah Bashar Assad. Di sana ada akademi militer dan pusat penelitian ilmiah.
Israel telah menyerang sasaran di sana beberapa kali di masa lalu.
Jet Israel secara teratur melanggar wilayah udara Lebanon dan sering menyerang di dalam wilayah Suriah dari Lebanon.
Tetapi penerbangan Israel pada Malam Natal lebih keras dari biasanya. Penduduk Beirut semakin ketakutan setelah mengalami berbagai krisis dalam setahun terakhir, termasuk ledakan dahsyat pada 4 Agustus di pelabuhan yang menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan beberapa bagian ibu kota. Ledakan itu diakibatkan timbunan amonium nitrat yang tidak disimpan dengan benar di fasilitas tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel mengakui telah melakukan puluhan serangan udara di Suriah, kebanyakan ditujukan pada dugaan pengiriman senjata Iran yang diyakini menuju Hizbullah.
Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat Israel telah menyatakan keprihatinan bahwa Hizbullah sedang mencoba membangun fasilitas produksi untuk membuat peluru kendali presisi.