Putra Mahkota Arab Saudi Dapatkan Dosis Pertama Vaksin COVID-19
RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi , Mohammad bin Salman , menerima dosis pertama vaksin COVID-19 pada hari Jumat (25/12/2020). Demikian laporan media pemerintah Arab Saudi.
“Putra Mahkota Mohammad diberi vaksin sejalan dengan rencana vaksinasi COVID-19 nasional Kementerian Kesehatan Saudi,” kata Saudi Press Agency yang dikutip The Hill, Sabtu (26/12/2020).
Arab Saudi, yang menerima pengiriman vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech awal bulan ini, memulai kampanye vaksinasi pada 17 Desember lalu. Menteri kesehatan negara itu, Tawfiq al-Rabiah, adalah salah satu orang Saudi pertama yang mendapatkan vaksin pada hari itu.
“Menteri Kesehatan berterima kasih kepada putra mahkota atas ketajaman dan tindak lanjutnya yang berkelanjutan untuk memberikan vaksin kepada warga dan penduduk,” menurut Saudi Press Agency.
Arab Saudi telah melaporkan 361.903 kasus virus Corona, termasuk 178 kasus terdeteksi dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Jumat. Jumlah total itu termasuk 6.168 kematian, termasuk sembilan kematian baru di hari terakhir.
Putra Mahkota Mohammad bin Salman adalah salah satu dari beberapa pemimpin dunia yang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Pemimpin dunia lainnya adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang vaksinasinya disiarkan televisi secara langsung pada minggu lalu.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum menerima vaksin, meskipun Wakil Presiden Mike Pence telah menerima dosis pertamanya di depan kamera minggu lalu
Vaksin COVID-19 produksi Pfizer dan BioNTech diberikan melalui dua suntikan dengan jarak 21 hari. Vaksin Pfizer dan BioNTech sekitar 95% efektif mencegah gejala penyakit dalam uji coba tahap akhir.
Inggris adalah negara pertama di dunia yang meluncurkan suntikan vaksinasi pada 8 Desember, dengan AS menyusul sekitar seminggu kemudian pada 16 Desember. Singapura, Kanada, Meksiko, dan Arab Saudi juga telah mengizinkan penggunaan vaksin COVID-19 produksi Pfizer-BioNTech ini.