Imbau Prokes Ketat, BNPB: Jangan Sampai Muncul Klaster Baru di Pesantren
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membuka kembali sekolah atau pembelajaran tatap muka di masa pandemi virus Corona (Covid-19) ini pada Januari 2021. Pesantren merupakan salah satu sekolah yang juga akan dibuka.
Namun, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) justru mencatat sebanyak lebih 3 ribu santri terpapar Covid-19 dari klaster pesantren. Angka itu didapat dari pemantauan selama tiga bulan, mulai September-November 2020.
Direktur Mitigasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jhony Sumbung di sela-sela rapat kerja dengan DPR RI di Batam, Kepulauan Riau pun mengingatkan ketika nanti pesantren sudah diperbolehkan melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat.
“Kalau di pesantren mulai melakukan pendidikan, mohon protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. Jangan sampai muncul klaster baru di pesantren,” kata Jhony dalam siaran pers yang diterima Sindo Media, Selasa (15/12/2020).
Ia menambahkan, pengelola pesantren diimbau untuk memberikan masker kepada para santri dan rutin memeriksa kesehatan para santri untuk mencegah lebih awal jika ada yang sakit.
“Kami meminta pengurus memperhatikan protokol kesehatan dan segera menghubungi petugas terkait jika ditemukan ada anak didik yang sakit. Hal ini wajib agar bisa menjamin anak didik yang mengikuti pendidikan tatap muka dan guru serta pengurus pesantren tetap sehat,” ucap Jhony.
Pada kesempatan ini BNPB memberikan logistik pencegahan Covid-19 berupa Panbio Swab antigen sebanyak 10.000 test, masker KF94 sebanyak 1.000 pcs, dan masker kain sebanyak 1.000 pcs untuk diserahkan kepada pondok pesantren dan madrasah melalui Kakanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu BNPB juga memberikan logistik pencegahan Covid-19 kepada pemerintah kota Batam berupa Rapid Antigen sebanyak 2.000 tes, Masker Kain 2.000 lembar, Faceshield 1.000 pcs, Hand Gloves 1.000 pcs, Shoes Cover 1.000 pcs dan Disposal Mask sebanyak 1.000 pcs.