Belum Terkalahkan, Milan Dapat Lawan Sepadan
MILAN – Dilihat dari peta persaingan di Grup H, Liga Europa, Lille OSC yang datang ke San Siro, dini hari nanti bisa dikatakan menjadi lawan sepadan AC Milan. Sama-sama belum terkalahkan, kedua tim bersaing mengamankan takhta klasemen.
Dari Milan, I Rossoneri bercokol di puncak klasemen sementara Grup H dengan enam poin berkat kemenangan 3-1 atas Glasgow Celtic (23/10) dan 3-0 atas Sparta Praha (30/10). Menjamu Lille, Milan begitu percaya diri karena belum terkalahkan dalam 28 pertandingan terakhir semua kompetisi (26 menang, dua imbang).
Termasuk saat menang 2-1 atas Udinese di Seri A, Minggu (1/11). Zlatan Ibrahimovic dkk pun bercokol di puncak klasemen sementara Seri A (16 poin). Meski demikian, Pelatih Stefano Pioli tetap membumi. Dia mengatakan Milan memang sedang berada dalam kondisi bagus namun belum memenangkan apa pun.
Pioli menilai untuk meraih kesuksesan, timnya wajib bekerja keras terus meningkatkan performa. “Kami belum mendapatkan apa pun, bahkan permainan melawan Udinese memberi tahu kami masih dapat meningkatkan kinerja,” sebut Pioli, dilansir football-italia.net.
Pelatih berusia 55 tahun tersebut memilih mempersiapkan timnya agar memenuhi target tiga poin atas Lille, sekaligus memperbesar kans melaju ke fase knockout Liga Europa. Pioli kemungkinan besar melakukan beberapa rotasi mengingat, Senin (9/11), Milan akan menghadapi Hellas Verona di Seri A.
Pioli mengaku tidak khawatir karena siapa pun yang diturunkan akan memberikan seluruh kemampuan untuk keberhasilan Milan. “Saya tahu saya melatih tim yang solid dan kuat. Dalam hal keinginan dan kemauan, mereka tidak ada duanya. Klub yang finis di depan kami musim lalu masih sangat kuat tetapi kami ambisius dan positif, kami tahu kami harus terus bekerja,” tambahnya.
Hakan Calhanoglu dan Rafael Leao akan diistirahatkan. Brahim Diaz, Sandro Tonali, dan Ante Rebic ditugaskan mendukung Zlatan Ibrahimovic yang sedang on fire lewat delapan gol dari tujuh penampilannya sejauh ini. Sementara Simon Kjaer, Alessio Romagnoli, Diogo Dalot, dan Theo Hernandez menjaga lini pertahanan Sedangkan Mateo Musacchio dan Samu Castillejo masih belum fit.
“Kami selalu mencoba mengubah posisi kami di lapangan sesuai dengan pilihan lawan kami. Tim memiliki semangat yang luar biasa. Mereka tahu mereka bisa mengatasi kesulitan selama pertandingan. Itu adalah fondasi utama untuk membangun tim,” terang Pioli.
Milan harus ekstrawaspada, mengingat Lille datang dengan rapor yang cukup baik. Tim berjuluk Les Dogues tersebut berada di posisi kedua Grup H (empat poin) berkat satu kemenangan dan satu imbang di dua pertandingan.
Sejauh ini Lille belum terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir semua kompetisi. kans Lille meraih tiga poin dan merebut puncak klasemen sementara Grup H sangat terbuka. Lille didukung rekor bagus, yakni mereka belum terkalahkan melawan Milan di dua pertemuan terakhir di fase grup Liga Champions musim 2006-07.
Ketika itu Lille menahan 0-0 di kandang dan menang 2-0 atas Milan saat tandang ke San Siro. Hal tersebut membuat Pelatih Christophe Galtier begitu antusias. Dia meyakini pertandingan melawan Milan kali ini akan sangat menarik dan menantang bagi Lille.
“Ini adalah grup yang persaingannya sangat terbuka di Liga Europa musim ini. Kami akan bertemu Leao (mantan striker Lille) dan Ibra (Zlatan Ibrahimovic). Kami akan bermain di stadion yang indah, San Siro. Ini akan menjadi pertandingan sulit,” papar Galtier
Permasalahannya adalah laju Lille sedikit tersendat lantaran menuai hasil imbang di tiga pertandingan terakhir, termasuk saat ditahan 1-1 Olympique Lyon di Ligue 1, Senin (2/11). Akibatnya, Lille gagal mengudeta Paris Sant Germain (PSG) yang berada di puncak klasemen sementara Ligue 1 (21 poin). Les Dogues tertahan di posisi kedua (19 poin).
Hal itu menjadi perhatian serius Galtier. Dia menilai timnya tidak boleh terlalu lembek seperti saat melawan Lyon. Galtier meminta Lille harus lebih tajam dan kreatif bila ingin meraih poin kontra Milan di San Siro.
“Kami tidak tahu bagaimana memanfaatkan keunggulan numerik. Ada frustrasi dan kemarahan karena terkadang dalam pertandingan sulit Anda harus menunjukkan lebih banyak karakter, lebih banyak temperamen. Kami kurang inisiatif,” keluh Galtier.