Tue. Nov 19th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Komnas HAM Ungkap Pendeta Yeremia Dicap TNI sebagai Musuh

JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan ada serangkaian peristiwa yang mendahului peristiwa meninggalnya Pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pada 17-19 September 2020, ada penembakan terhadap anggota TNI Serka Sahlan. Yang bersangkutan meninggal dunia dan senjatanya direbut.

Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam menerangkan peristiwa itu mendorong penyisiran dan pencarian terhadap senjata yang diduga dirampas oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). “Sebanyak dua kali, pukul 10.00 WIT dan 12.00 WIT warga Hitadipa dikumpulkan dalam pencarian senjata. Meminta senjata segera dalam kurun waktu 2-3 hari,” ujar dia dalam rilis hasil investigas Komnas HAM, Senin (2/11/2020).

Alumnus Universitas Brawijaya (Unbraw) itu mengatakan pengumpulan warga tersebut diumumkan anggota TNI. “Dalam pengumpulan massa tersebut, nama pendeta Yeremia Zanambani disebut-sebut beserta lima nama lainnya dan dicap sebagai musuh,” tegasnya.

Anam mengungkapkan di lengan kiri Pendeta Yeremia terdapat luka terbuka dan mengeluarkan darah. Komnas HAM menyatakan kematian korban bukan disebabkan langsung luka di lengan kiri ataupun luka lain akibat kekerasan.

”Menurut ahli, penyebab kematian korban karena kehabisan darah. Hal ini dilihat dari luka pada tubuh korban yang bukan di titik yang mematikan. Korban masih hidup kurang lebih 5-6 jam pasca ditemukan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.