Titah Messiah Membuat Pendukung Barcelona Lega
VIGO – Pendukung Barcelona kini bisa menggantungkan kembali timnya kepada Lionel Messi. Pemain yang dijuluki Messiah tersebut terbukti tetap memiliki komitmen tinggi kepada tim, meski sempat merasa tersakiti karena dilarang pergi dari Camp Nou.
Kabar kepindahan Messi sempat membuat geger bursa transfer. Pendukung Barcelona kemudian melakukan aksi demonstrasi di depan Camp Nou sebagai bentuk protes. Saat Messi akhirnya memutuskan bertahan, tak semua yakin pada komitmen penyerang berusia 33 tahun itu akan sama seperti sebelumnya
Tapi, demi meredakan ketegangan, bintang asal Argentina tersebut mengeluarkan pernyataan terbaru terkait komitmennya terhadap Blaugrana. Melalui sebuah wawancara, Messi secara terbuka meminta maaf.
Dia memahami jika fans Barca merasa kecewa dengan keinginannya untuk hengkang beberapa waktu lalu. Tapi, Messi mengungkapkan bahwa klub selalu berada dalam prioritasnya, terlepas dari apa yang terjadi musim panas ini.
Seperti diketahui, 25 Agustus lalu, Messi mengejutkan publik dengan mengirimkan burofax untuk memberi tahu klub bahwa dia ingin pergi secara bebas transfer musim panas ini. Tapi, Barca mengklaim klausul bebas transfer telah kadaluwarsa sejak Juni sehingga berada pada posisi yang kuat secara hukum dan hanya akan melepas Messi jika ada klub yang membayar klausul pelepasannya senilai 700 juta euro.
Memiliki rasa hormat terhadap klub yang telah membesarkan namanya, Messi mengalah dengan tidak menggunakan opsi ke jalur pengadilan. Usut punya usut, niatan Messi untuk hengkang rupanya dilatarbelakangi berbagai alasan. Kegagalan Barca meraih gelar Liga Champions sejak 2015 disebut-sebut sangat mengecewakan Messi.Hubungannya dengan Presiden Josep Maria Bartomeu hingga mantan Direktur Olahraga Eric Abidal sangat jelas bermasalah. Soal Bartomeu, beberapa waktu lalu, Messi pernah mengungkapkan keinginannya pergi dari Camp Nou, namun sang presiden selalu menghindar dan mengulur-ulur waktu.
Abidal? Messi tidak suka dengan caranya menyalahkan para pemain Barca yang dianggap berperan besar atas dipecatnya Ernesto Valverde, Januari lalu. Messi juga terang-terangan tidak menyukai metode kepelatihan Quique Setien yang dinilai tidak jelas, lemah, dan intensitas rendah.
Menurut Messi, Barca seharusnya bermain menyerang dengan kepemilikan bola dominan, sesuai dengan identitas permainan klub. Kritik Messi terbukti dengan kegagalan Barca meraih trofi musim lalu atau pertama kalinya dalam 12 tahun.
Konsekuensinya, Setien dipecat dan digantikan Ronald Koeman. Messi telah bertemu dengan Koeman pada 20 Agustus, tapi semuanya tidak berjalan baik karena tekadnya untuk hengkang telah bulat. Messi bahkan telah mengadakan komunikasi dengan Pelatih Manchester City (Man City) Pep Guardiola mengenai keinginannya hijrah. Keputusan Messi hengkang setelah mengetahui Koeman menghubungi dua sahabat dekatnya, Luis Suarez dan Arturo Vidal, dan memberi tahu keduanya tidak masuk rencananya.
Peluang Messi pergi sebenarnya masih terbuka lebar. Dengan kontraknya yang secara resmi berakhir pada bulan Juni, dia dapat bernegosiasi dengan klub lain mulai Januari mendatang. Tidak ada pertarungan hukum, tidak ada drama, setidaknya seperti yang disaksikan musim panas lalu.
Kalaupun bertahan hingga akhir musim, akankah presiden baru Barca yang terpilih Maret mendatang dapat meyakinkannya untuk bertahan? Sangat tergantung pada apa yang terjadi delapan bulan ke depan. Terlepas dari berbagai spekulasi masa depannya, Messi menegaskan komitmennya saat ini adalah Barca.
Pemain bernomor 10 tersebut meminta semua pihak tetap mendukung klub. Messi mengindikasikan akan mengerahkan seluruh kemampuan terbaik. “Semua yang mencintai Barca harus bersatu dan berasumsi bahwa yang terbaik ada di depan kita. Menunjukkan gairah dan kegembiraan akan menjadi hal yang penting. Menunjukkan semangat dan kegembiraan akan menjadi satu-satunya cara untuk mencapai tujuan kita, selalu bersatu, dan bergerak ke arah yang sama,” sebut Messi.
Totalitas Messi jelas dibutuhkan Koeman saat Barca menghadapi Celta de Vigo pada lanjutan Primera Liga di Abanca Balaidos, dini hari nanti. Dia akan diandalkan bersama Antoine Griezmann, Philippe Coutinho, dan Ansu Fati di lini depan.
Khusus Fati, sinarnya diprediksi semakin terang benderang. Masih berusia 17 tahun, Fati telah menorehkan beberapa rekor, yakni pemain termuda Barca yang melakoni debut di Primera Liga (16 tahun, 298 hari), Juli 2019, pemain termuda Barca yang mencetak gol di Primera Liga sekaligus pemain termuda ketiga sepanjang sejarah Primera Liga (16 tahun, 304 hari), Agustus 2019, pemain termuda Barca yang bermain di Liga Champions (16 tahun, 321 hari), 17 September 2019, serta pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions (17 tahun, 40 hari), 10 Desember 2019.
Kemajuan yang diperlihatkan Fati membuat banyak pihak yakin jika sang pemain bisa mengikuti jejak beberapa bintang dunia yang bersinar sebelum usia 18 tahun seperti Messi, Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe, Neymar JR, Ronaldo, Diego Maradona, Pele, Paolo Maldini, hingga Francesco Totti.Memasuki musim 2020/2021, Fati mencetak dua gol saat membantu Barca menang 4-0 atas Villarreal pada pertandingan Primera Liga, Senin (28/9). Di bawah komando Koeman, Fati diharapkan akan semakin berkembang. Koeman menilai Fati memiliki masa depan bagus asalkan mampu mempertahankan konsistensi performanya.
Kepercayaan juru taktik Belanda tersebut harus dimanfaatkan Fati saat melawan Celta guna mengamankan tiga poin kedua di Primera Liga. Kebetulan, sang tuan rumah belum berada dalam bentuk terbaik seusai ditahan 1-1 oleh Real Valladolid, Minggu (27/9).
“Saya sangat senang dengan penampilannya. Kami tahu dia masih berusia 17 tahun dan masih banyak yang harus ditingkatkan. Dia harus menemukan konsistensi dan terkadang kehilangan konsentrasi. Namun, dia memiliki masa depan cerah,” kata Koeman