Sun. Sep 29th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Polisi Sita Rp 881 Juta Lebih Dari Rekening Uang Hasil Aborsi

JAKARTA – Dari hasil pendalaman kasus klinik aborsi ilegal di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menciduk tersangka Jainatun, 51.

Tersangka merupakan pengelola keuangan selama kegiatan aborsi tersebut berlangsung. Total uang kegiatan aborsi yang tersimpan dalam rekening tersangka sebanyak Rp 881.500.000.

“Yang bersangkutan menyimpan keuangan daripada hasil aborsi ini sekitar Rp 881.500.000 dari rekeningnya. Ini baru terungkap dari hasil pendalaman penyidik dan ini masih kita lakukan pendalaman lagi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Tunus, Senin (31/8/2020).

Dikatakan, angka tersebut didapat selama klinik itu beroperasi dalam lima tahun. Jainatun sendiri, katanya, berperan melakukan negosiasi dan menentukan harga pasien dalam mengaborsi janinnya.

“Tersangka mengaku inilah hasil yang dia simpan melalui rekeningnya, selama kegiatan aborsi di klinik tersebut,” ucap Yusri.

 

Jainatun mendirikan klinik itu bersama dr Sarsanto WS, Sp.OG yang juga telah ditangkap sebelumnya. Dalam sehari, klinik tersebut rata-rata melakukan lima kali praktik aborsi. Biaya yang dipatok untuk menggugurkan kandungan di sana bervariasi, tergantung usia kandungan.

Usia kandungan enam sampai tujuh minggu berkisar Rp1,5 juta – Rp 2 juta. Sedangkan usia kandungan 15 sampai 20 minggu dipatok Rp 7 juta – Rp 9 juta.

Seperti diberitakan, praktik aborsi ilegal tersebut terbongkar dari kasus pembunuhan berencana bos roti WN Taiwan, Hsu Ming Hu, 52. Pembunuhan itu diotaki oleh asisten pribadi Hsu berinisial SS, 37, yang sakit hati lantaran tak dinikahi setelah Hsu menghamilinya.

SS menggugurkan kandungan hasil persetubuhannya dengan Hsu pada tahun 2018. Pihak kepolisian lantas mengembangkan kasus pengungguran yang dilakukan SS. Hasilnya, sebanyak 17 orang orang ditangkap di klinik tersebut pada 3 Agustus 2020 lalu.

Dari barang bukti buku catatan yang disita, polisi mendapati sejak tanggal 2 Januari 2019 sampai dengan 10 April 2020, klinik itu telah melakukan praktik aborsi terhadap 2.683 pasien.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.