Ternyata Video Call Sex Digunakan Pelaku untuk Peras Korban dan Juga Buat Masturbasi
JAKARTA – Narapidana Lapas Riau, yang melakukan aksi pemerasan dan pornografi dengan video call sex, sudah perlihatkan rekaman tersebut ke napi-napi di dalam penjara. Bahkan, rekaman video syur tersebut, dijadikannya untuk bahan masturbasi atau onani.
Ibrahim Purba (26), napi narkotika yang membuat ulah atas aksi pemerasan dan pornografi itu. Meski Kamis (27/8) Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Bambang Ratan, memberikan pengharagaan sebagai lapas bebas korupsi, namun anak buahnya masih bebas menyelundupkan handphone dan memberi rekening tabungan ke narapidana.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan, wanita yang dikenalnya dari Facebook kerap diperas napi. Bermodal rekaman itulah uang sebesar Rp16,8 juta bisa diraup pelaku. “Uang itu gunakan pelaku untuk biasanya hidup dipenjara, uang Rp4 juta diberikan ke pemilik rekening,” katanya, Kamis (27/8).
Dikatakan Kapolres, selain rekaman video call sex dijadikan untuk memeras korbannya, rekaman itu juga diperlihatkan ke rekan-rekannya yang ada didalam tahanan.
Bahkan, pemuda 26 tahun ini juga memanfaatkan video tersebut sebagai bahan untuk masturbasi. “Pengakuannya disimpan, untuk kebutuhan birahinya. Karena ia juga menyimpannya didalam flashdisk,” ujarnya.
Arie menuturkan pihaknya melibatkan ahli pidana dan ahli Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dalam penanganan perkara Ibrahim. Pihaknya juga memeriksa napi satu kamar dengan Ibrahim dan satu petugas sipir guna memastikan sosok yang menyeludupkan handphone. “Termasuk sosok pemilik rekening yang digunakan menerima transferan hingga kini masih kita periksa,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, lagi, narapidana yang mendekam di dalam penjara kembali membuat ulah. Kali ini, napi di Lapas Riau, yang mengaku sebagai polisi memeras seorang wanita warga Jakarta Timur hingga belasan juta, dengan mengancam akan mengirim video porno dari hasil video call yang dilakukan keduanya.
Inilah yang dilakukan Ibrahim Purba, 26, napi narkotika yang di vonis lima tahun penjara dan kembali membuat ulah. Dengan menggunakan handphone yang bisa dibawa masuk ke dalam sel miliknya, aksi penipuan dilakukan selama beberapa bulan belakangan ini.
