Mon. Nov 25th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Mampukah Konvensi Angkat Popularitas Trump?

WASHINGTON – Publik Amerika Serikat (AS) masih memberikan perhatian penuh kepada Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) untuk mengesahkan Donald Trump dan Mike Pence sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk meraih periode kedua pada pemilu presiden pada November mendatang. Trump menyakini RNC akan mampu meningkatkan popularitasnya dengan berbagai program dan tawaran untuk publik AS.

Tapi, apakah itu benar? Jawabannya belum tentu. Politik AS memang selalu diwarnai dengan ketidakpastian. Semuanya penuh kejutan.

Konvensi memang menjadi salah satu pusat perhatian dan memiliki dampak yang signifikan untuk menuju kemenangan. Itu biasanya diwarnai dengan momen penuh kenangan serta memberikan pesan yang bersifat positif dan negatif.

Semua serangan terhadap Biden dan Harris akan dihentikan selama konvensi. Target Trump kini bukan hanya pendukung Partai Republik. Tetapi, dia ingin merebut swing voter. Akankah itu berhasil? Tentunya jawaban itu bisa diperoleh setelah konvensi selesai digelar dan survei akan membuktikannya.

Pada konvensi 2016 silam, Trump mampu memperoleh kenaikan popularitas hingga tiga poin, sedangkan Hillary Clinton hanya dua poin. Saat itu, perhatian Trump lebih mengarah pada internet, bukan pada televisi. Penetrasi kesadaran publik lebih mengarah kepada virtual. Konvensi kali ini juga diharapkan bisa mengangkat dan menolong popularitas Trump yang selalu di bawah Joe Biden dari Partai Demokrat.

Analis politik AS David Byler mengungkapkan, konvensi mampu menghasilkan temuan penting dan memberikan nuansa dalam pertarungan pemilu presiden. Misalnya, pada konvensi Partai Demokrat, apakah ada efek dari pengumumkan Senator Kamala D Harris menjadi cawapresnya Biden? Itu dikarenakan sebagian masyarakat tidak menghabiskan waktu untuk mendengarkan pidato dan mengkaji posisi kebijakan. “Haris mengenalkan diri kepada pemilih untuk pertama kalinya dan respons mereka jika itu akan menolong Biden atau tidak,” katanya dilansir New York Magazine.
Tapi, Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) justru tidak mampu menolong Biden. Dua jajak pendapat yang dirilis setelah DNC selesai justru tidak menunjukkan popularitas Biden mengalami lompatan.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.