Conte Tak Mau Diplomatis Soal Kritik Klub
DUSSELDORF – Pelatih Inter Milan Antonio Conte akan tampil di final Eropa pertamanya sebagai pelatih kepala. Conte membawa pasukannya lolos ke final Liga Europa 2019/2020 setelah menyingkirkan Shakhtar Donetsk lewat skor telak 5-0 di Merkur Spiel-Arena, Dusseldorf, Jerman, Senin (17/8/2020) malam waktu lokal atau Selasa (18/8/2020) dini hari WIB.
Inter Milan akan menghadapi Sevilla pada laga puncak di RheinEnergieStadion, Cologne, Jumat (21/8/2020). Ini final pertama Conte di kompetisi Eropa setelah kalah di semifinal Liga Europa bersama Juventus pada 2014.
Conte mengakui banyak pemainnya yang juga pertama kali merasakan final. “Banyak pemain kami menghadapi permainan semacam ini untuk pertama kalinya dalam karier mereka,” kata Conte dilansir Reuters. “Sevilla punya pengalaman hebat, mereka sudah beberapa kali menjuarai kompetisi ini.”
“Tapi, kami siap mencoba memberikan kegembiraan yang luar biasa kepada fans kami. Mereka seharusnya bangga pada para pemain ini karena mereka memberikan segalanya.”
Ditanya soal kritik kerasnya setelah pertandingan terakhir Serie A 2019/2020, Conte mengatakan tidak ingin kembali ke situasi tersebut. Conte menuduh klub memberinya ‘perlindungan nol’. Presiden Inter Steven Zhang terbang ke Jerman menyaksikan laga vs Shakhtar.
“Saya tidak ingin kembali ke situasi tertentu. Saya merasakan beberapa hal pada saat itu dan merasa perlu untuk mengatakannya. Apa yang saya katakan selalu bertujuan konstruktif.”
“Media suka menekankan beberapa situasi lebih dari yang lain, tetapi pada saat yang sama, saya tahu kami harus melalui langkah-langkah tertentu untuk menjadi apa yang diinginkan Inter di masa depan.”
“Saya bukan orang politik. Saya berpegang pada fakta dan tindakan, tidak terlalu diplomatis, tetapi saya mencoba untuk menjadi konstruktif dan tidak menyinggung siapa pun.”
Performa Inter benar-benar meningkat, baik kecepatan maupun kualitas permainan selama sebulan terakhir ini. “Pekerjaan yang kami lakukan sepanjang tahun, termasuk periode pasca-lockdown, akhirnya membuahkan hasil. Para pemain tahu, saya sangat yakin kami bisa menjadi protagonis di akhir musim dan di berbagai kompetisi Piala.”
“Saya pikir kami kurang beruntung di Liga Champions dan Coppa Italia, karena kami pantas mendapatkan lebih. Kami mengalami beberapa kesalahan yang tidak dapat dibenarkan di Serie A, terutama saat melawan Bologna dan Sassuolo.” (
“Namun, saya yakin Anda belajar lebih banyak dari situasi negatif daripada situasi positif. Kami belajar, menggunakan pelajaran itu, dan Anda dapat melihat kemajuannya. Pada akhirnya, kami menyelesaikan Serie A hanya tertinggal satu poin dari Juventus, dan lebih unggul dari mereka dalam banyak statistik.”
“Kami ingin menjadi protagonis di Liga Europa, kami berada di final, jadi mari kita nikmati malam ini dan pikirkan tentang Sevilla besok.”