Dikritik Gunakan Tiga Bek Lawan Lyon, Ini Pembelaan Guardiola
LISABON – Manchester City menggunakan formasi yang tidak biasa melawan Olympique Lyon. Pelatih Pep Guardiola mengandalkan tiga bek saat timnya menyerah 1-3 pada perempat final Liga Champions 2019/2020 di Estadio Jose Alvalade, Lisabon, Sabtu (15/8/2020) waktu lokal atau Minggu (16/8/2020) dini hari WIB.
Guardiola mengusung formasi 3-5-2, di luar kebiasaannya yang menggunakan empat pemain belakang. Tiga bek tengah Fernandinho, Eric Garcia, dan Aymeric Laporte sebagai starter melawan Lyon. Celakanya, Lyon juga menggunakan formasi yang sama dan terlihat Pasukan Rudi Garcia terlihat jauh lebih cocok dan nyaman dengan pola itu.
Guardiola pun mendapat kritik atas eksperimennya menggunakan tiga bek. Namun, mantan pelatih Barcelona itu mengatakan para pemain telah menghabiskan tiga hari terakhir dengan sistem itu dan berhasil menyesuaikannya setelah 20 menit pembuka.
Guardiola mengungkapkan strateginyamenggunakan tiga bek lantaran tidak meyakini bek tengahnya cukup cepat untuk mengatasi serangan cepat pemain depan Lyon. Dia menurunkan pemain muda Eric Garcia untuk berpasangan dengan Fernandinho dan Aymeric Laporte, juga karena kekurangan pilihan kreatif sampai dia mengirim Riyad Mahrez menggantikan Fernandinho di awal babak kedua
Pada momen itu Man City sudah mengejar ketinggalan setelah gol pembuka Maxwell Cornet. “Tidak ada bek tengah kami yang terlalu cepat jadi kami lebih solid membuat tiga bek. Sayangnya pada awalnya kami kesulitan mencetak gol di depan gawang,” kata Guardiola dilansir Daily Mail.
“Setelah itu kami menciptakan banyak hal, tetapi kami membuat satu atau dua kesalahan dan persaingan ini sangat sulit. Itu terjadi seperti musim lalu melawan Tottenham Hotspur, jadi mungkin suatu hari kami akan meningkat dan kami akan memecahkan situasi ini.”
Atas kekalahan ini, Guardiola menegaskan pertunjukan harus terus berjalan dan Man City akan mencoba lagi untuk kejayaan Eropa tahun depan setelah gagal mencapai semifinal Liga Champions untuk musim ketiga berturut-turut.
“Tiga tahun berturut-turut dalam posisi itu (perempat final)kami tersingkir. Apa yang telah dilakukan orang-orang ini, mereka layak untuk lolos dan melaju ke semifinal tetapi kami tidak mampu. Hidup adalah bagaimana Anda berdiri lagi dan musim depan kami akan mencoba lagi.”
“Musim depan akan sangat kuat dan lebih baik, tetapi sekarang bukan waktunya memikirkan hal ini, kami akan mencoba untuk tidur sebentar dan kemudian mulai memikirkan musim depan.”