TikTok Dicurigai Kumpulkan Data Pengguna Android
JAKARTA – TikTok diduga mengumpulkan MAC address perangkat pengguna selama 18 bulan. Tindakan tersebut dianggap melanggar ketentuan platform Android.
Informasi ini pertama kali diungkap dalam investigasi yang dilakukan Wall Street Journal.
MAC address berfungsi sebagai pengenal unik untuk tiap perangkat pengguna. Pengenal ini dianggap cukup bernilai untuk iklan dan bahkan, bisa menjadi tools pelacakan yang berpotensi invasif
Namun, sejak 2015 lalu App Store iOS dan Google Play Store telah melarang praktik pengumpulan MAC addres dalam kebijakan. Tapi, TikTok masih bisa mendapatkan pengenal melalui celah.
Sebuah studi yang dikutip oleh Journal menemukan bahwa hampir 350 aplikasi di Google Play Store telah memanfaatkan celah serupa, umumnya untuk tujuan penargetan iklan.
TikTok sendiri sudah menghentikan praktik akses MAC address ini sejak November tahun lalu, terkait dengan tekanan politik yang meningkat dari Amerika Serikat.
Temuan dari Wall Street Journal ini sekaligus membantah pembelaan TikTok kepada AS bahwa mereka tidak mengumpulkan data-data dari aplikasi selulernya.
Meskipun dianggap paling sering dipakai untuk pelacakan iklan, mengumpulkan MAC address adalah salah satu bentuk praktik yang invasif.
TikTok dengan tegas mengatakan bahwa mereka telah menghentikan praktik tersebut.
“Kami terus memperbarui aplikasi kami agar mengikuti keamanan yang berkembang dan versi TikTok saat ini tidak mengumpulkan MAC address. Kami selalu mendorong pengguna untuk mengunduh versi aplikasi TikTok yang terbaru,” kata perwakilan TikTok dikutip dari The Verge, Jumat (14/8/2020).