Kemenkes Sarankan Pemotongan Hewan Kurban Tidak Dilaksanakan di Masjid
JAKARTA – Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Riskiyana S Putra menyarankan pemotongan atau penyembelihan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha tidak dilaksanakan di masjid. Tapi bisa dilakukan di rumah pemotongan hewan.
Riskiyana mengatakan hal ini untuk mengurangi terjadinya kerumunan atau tontonan masyarakat yang ingin melihat proses pemotongan hewan kurban agar tetap aman dari penyebaran COVID-19. Ia pun mengatakan ini sesuai arahan dari Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo.
“Saya mendengarkan arahan dari Pak Doni Monardo yang sangat baik sekali. Dimana, kalau kita mempunyai masjid yang tidak terlalu besar begitu maka kurban bisa dilakukan di rumah pemotongan hewan tidak dilakukan di sana (masjid) itu akan lebih terkontrol. Limbahnya lebih terkontrol, yang datang terkontrol. Dan kemudian pembagian, pemotongan dan sebagainya sudah mengikuti kaidah-kaidah yang benar dengan cara pemotongan. Itu saran saya,” ujar Riskiyana di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta (28/7/2020).
“Tetapi sekali lagi apa yang disampaikan oleh Pak Bapak Doni monardo bagus sekali ya. Kalau bisa kita mengarahkan pemotongan hewan dilakukan di rumah pemotongan hewan tidak di sembarang tempat begitu,” sambung Riskiyana.
Dalam pemotongan hewan kurban, kata Riskiyana, harus sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat oleh Kementerian Agama (Kemenag). “Kemudian untuk di area kurban begitu maka kita harus diikuti apa ketentuan daripada Kementerian Agama di mana penyembelihnya itu juga mempunyai sertifikat, kalau tidak salah. Kemudian dari kesehatan hewannya,” paparnya.
Riskiyana kembali menegaskan untuk mencegah kerumunan orang, dalam pendistribusian daging kurban bisa dilakukan oleh takmir masjid untuk disebarkan ke masyarakat.
“Sekarang berkaitan dengan orangnya bagaimana? Nah itulah yang kita lihat kita menjaga supaya tidak orang tidak berkerumun mengambil daging dan sebagainya, kemudian mendistribusikan seperti apa. Saya melihat di beberapa tempat sudah menyiapkan berupa packaging-packaging. Jadi mereka sudah siap dengan plastik kemudian mendistribusikan takmir masjid nya,” tutupnya.