Akibat Rentetan Hasil Negatif, Arsenal Makin Jauhi Zona Eropa
Soccer Football - Premier League - Brighton & Hove Albion v Arsenal - The American Express Community Stadium, Brighton, Britain - June 20, 2020 Arsenal's Nicolas Pepe scores their first goal as play resumes behind closed doors following the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19) Richard Heathcote/Pool via REUTERS EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or "live" services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications. Please contact your account representative for further details.
BRIGHTON – Sejak Project Restart Liga Primer musim ini bergulir, Arsenal masih kesulitan menemukan bentuk terbaiknya. Tim berjuluk The Gunners tersebut bahkan semakin menjauhi zona Eropa akibat rentetan hasil negatif.
Terbaru Arsenal bertekuk lutut 1-2 dari Brighton & Hoves Albion, Sabtu (20/6/2020). Pada pertandingan di Stadion The American Express Community Stadium, pasukan Mikel Arteta membuka keunggulan melalui gol Nicolas Pepe pada menit ke-68. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena tuan rumah membalikkan keadaan berkat dua gol dari Lewis Dunk (75) dan Neal Maupay (90+5). Ini merupakan kekalahan kedua beruntun Arsenal. Sebelumnya, mereka dipermalukan Manchester City (Man City) dengan skor 3-0, Kamis (18/6/2020).
Torehan negatif Arsenal di dua pertandingan terakhir, berbanding lurus dengan sisi emosional para pemainnya di lapangan. Saat dikalahkan Man City, bek David Luiz mendapatkan sorotan tajam. Masuk pada menit ke-24 menggantikan Pablo Mari yang cedera, Luiz melakukan beberapa kesalahan fatal atas gol Raheem Sterling, melakukan pelanggaran terhadap Riyad Mahrez yang berujung penalti sehingga diberi kartu merah.
Sementara itu, saat melawan Brighton, emosi para pemain Arsenal sempat terpancing seusai penjaga gawang Berd Leno mengalami cedera pergelangan kaki kiri setelah berduel udara dengan Maupay. Peran Maupay dalam insiden itu tampaknya membuat marah rekan-rekan setim Leno yang kesal, beberapa di antaranya terlibat dalam aksi saling dorong dengan Maupay setelah peluit panjang dibunyikan.
Cederanya Leno menambah daftar panjang cedera yang dialami Arsenal di dua pertandingan terakhir setelah Mari dan Granit Xhaka. Hasil negatif di dua pertandingan terakhir membuat Arteta kecewa berat terutama kontra Brighton. Dia menilai Arsenal bermain cukup baik, tetapi karena kurang konsentrasi di lini pertahanan dan kurang tajam saat mendapatkan kesempatan mencetak gol.
“Saya tahu kami memiliki pasukan muda berbakat, tetapi kami membuang pertandingan. Saya sangat frustrasi. Tidak bisa diterima bagaimana kami kalah melawan Brighton. Kami harus membunuh permainan lebih cepat,” ungkap Arteta dilansir dailymail.
The Gunners melorot ke posisi 10 dengan 40 poin. Mereka berjarak delapan poin dari Chelsea yang berada di peringkat keempat klasemen sementara Liga Primer (48 poin). Meski mengakui mendaki zona Liga Champions menjadi sulit, Arteta enggan merasa terbebani.
Dia menilai memberikan kemampuan terbaik dan meraih hasil bagus di delapan pertandingan tersisa adalah yang terpenting. Arsenal berharap bisa menunjukkan kinerja lebih baik saat bertandang ke St Mary Stadium, markas Southampton, Jumat (26/6/2020).
“Ada banyak hal yang telah mereka lakukan dengan sangat baik, tetapi kami tidak bersaing. Pada level ini Anda tidak bisa kebobolan terlalu mudah. Ini adalah tantangan kami semua, untuk membangun kembali sesuatu yang layak bagi klub yang kami cintai. Saya hanya khawatir tentang besok, membangkitkan semangat para pemain dan memenangkan pertandingan berikutnya,” kata Arteta.
Hasil kurang memuaskan juga diraih Manchester United (MU) saat ditahan 1-1 Tottenham Hotspur, Jumat (20/6/2020). Tertinggal melalui gol Steven Bergwijn (27), MU terhindar dari kekalahan lewat eksekusi penalti Bruno Fernandes (81). The Red Devils belum terkalahkan dalam 12 pertandingan terakhir di semua kompetisi, mencetak 30 gol, dan hanya kebobolan tiga kali.
Pelatih Ole Gunnar Solskjaer menilai, MU seharusnya bisa membawa pulang tiga poin karena bermain lebih baik terutama di babak kedua dan menghasilkan beberapa peluang bagus sehingga menekan lawan. “Agak kecewa kami tidak menang. Sepak bola itu aneh. Tahun lalu Tottenham benar-benar menggempur kami selama 40 menit dan kali ini justru sebaliknya. Kinerja bagus adalah hal yang menyenangkan, meski pada 25 menit pertama kami agak lambat,” kata Solskjaer.
Sementara itu, Pelatih Tottenham Jose Mourinho justru merasa penalti yang didapat MU sedikit aneh karena timnya bermain baik dan terorganisasi. Mou bahkan hampir marah ketika wasit Jon Moss memberikan penalti kedua pada menit-menit akhir setelah Fernandes kembali dijatuhkan Eric Dier, tapi tidak jadi diberikan setelah melihat VAR.
