Data Pemilih Pemilu Dibobol Hacker, KPU Langsung Cek Server Data
JAKARTA – Informasi yang mengumumkan dugaan kebocoran data pemilih di Indonesia langsung direspons Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lembaga yang dipimpin oleh Arief Budiman itu langsung melakukan cek kondisi internal server data dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“KPU RI sudah bekerja sejak tadi malam menelusuri berita tersebut lebih lanjut, melakukan cek kondisi internal (server data) dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujar Komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Jumat (22/5/2020).
Dia mengatakan informasi lebih lanjut terkait persoalan itu akan disampaikan kemudian. Adapun informasi dugaan kebocoran data pemilih itu diungkapkan oleh akun Twitter @underthebreach.
Arief mengungkapkan data yang ditampilkan akun Twitter @underthebreach itu adalah soft file Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014. Dia melanjutkan, soft file data KPK dalam format pdf itu dikeluarkan sesuai regulasi dan untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka.
“Pic ini berdasarkan meta datanya tanggal 15 November 2013,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menambahkan sesuai regulasi, data pemilih harus terbuka dan bisa diakses publik. “Jumlah DPT Pilpres 2014 tak sampai 200 Juta, melainkan 190 Juta,” pungkasnya.