Prancis Segera Longgarkan Pembatasan Kegiatan Keagamaan
PARIS – Perdana Menteri (PM) Edouard Philippe menyatakan Prancis mungkin mengizinkan kegiatan ibadah kembali dilakukan sebelum akhir Mei jika tak ada peningkatan kasus virus corona.
Prancis akan melonggarkan lockdown mulai 11 Mei. Dalam waktu sepekan, Prancis berencana bergabung dengan negara-negara lain untuk melonggarkan lockdown.
Italia, Spanyol, dan Jerman telah melonggarkan pembatasan di tempat publik untuk membuka lagi ekonomi dan meringankan kebosanan yang dialami warganya di dalam rumah.
Pemerintah Prancis awalnya mengindikasikan kegiatan agama akan dilarang hingga 2 Juni paling cepat. Namun Philippe menyatakan Senat mungkin dapat mempercepat empat hari.
“Banyak pemuka agama mengajukan proposal untuk menggelar aktivitas ibadah sesuai aturan social distancing. Saya tahu masa 29 Mei hingga 1 Juni untuk beberapa agama adalah tanggal penting pada kalender relijius,” ungkap PM Philippe.
Hari Pantekosta Kristiani dirayakan 50 hari setelah Minggu Paskah, yang jatuh pada 1 Juni.
Sepekan sebelumnya, pemerintah mungkin mengizinkan kegiatan agama, Idul Fitri bagi Muslim.
Pekan lalu, Philippe menjelaskan lockdown akan menyelamatkan puluhan ribu nyawa tapi sekarang waktunya untuk melonggarkan kebijakan.
Sekolah-sekolah akan dibuka secara bertahap dan bisnis akan bebas beroperasi lagi. Namun restoran, cafe, dan pantai akan tetap tutup hingga Juni.