Lockdown di India Diperpanjang 2 Pekan
Perdana Menteri India Narendra Modi akan memperpanjang masa karantina wilayah (lockdown) nasional selama dua pekan ke depan. Rencana itu diungkapkan para menteri di negara populasi terbesar kedua dunia itu, setelah menggelar rapat kabinet, Sabtu (11/4/2020).
Awalnya, kebijakan lockdown di India hanya berlaku selama selama tiga pekan dan akan berakhir pada Selasa (14/4/2020) nanti. Akan tetapi, melihat kasus kematian akibat wabah virus corona (Covid-19) yang terus meningkat, beberapa menteri utama dari 29 negara bagian dan teritori India mendesak Modi untuk memperpanjang kebijakan pembatasan bagi 1,3 miliar penduduk di negeri itu.
Dua negara bagian India, yaitu Odisha dan Punjab, telah lebih dulu berinisiatif memperpanjang penguncian untuk sekitar dua pekan ke depan. Akan tetapi, para kritikus mengatakan, penguncian atau karantina secara nasional diperlukan untuk menghentikan orang-orang yang berpindah antarnegara dan berpotensi membawa virus itu ke mana-mana.
India sejauh ini melaporkan 7.876 kasus positif infeksi Covid-19 dengan 249 orang di antaranya meninggal dunia. Namun, pemerintah negeri anak Benua Asia itu mengklaim tidak ada penularan di masyarakat.
Menteri Ketua di Delhi, Arvind Kejriwal, menilai Modi telah mengambil keputusan yang tepat untuk memperpanjang lockdown. “Hari ini, posisi India lebih baik daripada banyak negara maju karena kami memulai kuncian lebih awal. Jika itu dihentikan sekarang, semua hasil baiknya akan hilang,” tuturnya dikutip AFP, Sabtu (11/4/2020).
Menurut perkiraan, pengumuman resmi perpanjangan masa karantina wilayah nasional di India itu baru akan diumumkan pemerintah pekan depan.
Beberapa negara juga telah mengumumkan perpanjangan lockdown, seperti Malaysia yang juga menambahnya hingga dua pekan lagi. Sementara, Inggris juga sepertinya belum memiliki rencana untuk mengakhiri kebijakan penguncian wilayah itu.