Tahanan di Ekuador Buat Peti Mati untuk Korban Virus Corona
Jakarta – Ratusan tahanan di Ekuador membuat peti mati untuk membantu menutupi kekurangan persediaan yang melonjak karena wabah virus Corona.
Narapidana Ekuador akan menutup kekurangan stok peti mati di Guayaquil, kota terbesar Ekuador, yang dilanda krisis virus Corona terparah di Amerika Latin.
Para tahanan di Ambato, sebuah kota di selatan ibu kota Quito, akan menggunakan kayu illegal logging yang disita oleh otoritas lingkungan untuk membuat peti mati, yang mereka rencanakan akan mulai dikirim minggu depan ke provinsi Guayas selatan, rumah bagi 68% dari total kasus virus dan rumah bagi Guayaquil, menurut laporan Reuters, 10 April 2020.
“Kementerian Lingkungan Hidup menyumbangkan kayu sitaan, yang akan digunakan untuk tujuan lain yang tujuan mulia: Memberikan peti mati kayu kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai,” kata Menteri Lingkungan Hidup Juan DeHowitt.
Negara dataran tinggi Andes tersebut telah mengkonfirmasi 4.965 kasus virus Corona, dengan 272 orang meninggal. 284 kematian lainnya diduga meninggal tertular penyakit ini.
Petugas berbaju pelindung membawa mayat dengan troli di luar Rumah Sakit Teodoro Maldonado Carbo di tengah penyebaran virus Corona, di Guayaquil, Ekuador 3 April 2020. REUTERS/Vicente Gaibor del Pino
Wabah virus Corona telah menyebabkan kekurangan peti mati kayu di Guayaquil, mendorong beberapa keluarga untuk menguburkan kerabat mereka dalam kotak kardus yang disumbangkan ke pemakaman oleh perusahaan swasta. Beberapa keluarga telah melaporkan lonjakan biaya untuk peti mati dan layanan pemakaman di kota.
Sebelumnya France24 melaporkan pemerintah Ekuador mulai memanfaatkan kontainer untuk menyimpan jenazah-jenazah korban virus Corona karena kehabisan persediaan peti mati di Guayaquil.
Beberapa keluarga korban memutuskan untuk meninggalkan jenazah kerabat mereka di jalanan. Harapannya, jenazah itu akan ditemukan patroli pemerintah untuk kemudian mereka urus. Namun, patroli pemerintah pun kewalahan mengangkut jenazah-jenazah itu karena jumlahnya bisa mencapai 100-150 orang per hari. Pada akhirnya, pemerintah memutuskan untuk menyediakan kontainer di dekat rumah sakit.
Presiden Lenin Moreno telah memperingatkan bahwa jumlah kematian akibat virus Corona di provinsi Guayas dapat meningkat hingga 3.500. Pihak berwenang telah membuat pemakaman umum darurat, dan pada Kamis Menteri Dalam Negeri Maria Paula Romo mengatakan pemerintah akan mulai mengatur harga layanan pemakaman.
Di bengkel pertukangan lapas, para tahanan akan membuat peti mati secara manual menggunakan 734 meter kubik kayu yang sudah digergaji yang disita selama berbagai operasi anti-illegal logging sebelum wabah pecah.
Sejauh ini, tidak ada kasus virus Corona telah dilaporkan di penjara-penjara Ekuador, yang memiliki populasi sekitar 39.000 tahanan, dan kunjungan lapas dibatasi untuk menghindari wabah virus Corona.