Jerman Berencana Longgarkan Lockdown Setelah 19 April
BERLIN – Jerman telah menyusun sejumlah langkah termasuk mewajibkan warga memakai masker di tempat publik, membatasi perkumpulan warga, dan mempercepat pelacakan rantai infeksi.
Semua itu untuk menuju tahap kembali ke kehidupan normal setelah lockdown berakhir pada 19 April. Rencana aksi itu disusun Kementerian Dalam Negeri Jerman dan dilihat Reuters pada Senin (6/4).
“Berbagai langkah itu untuk menjaga rata-rata orang yang terinfeksi oleh satu orang di bawah 1 meski saat kehidupan warga diperbolehkan secara bertahap kembali normal,” papar rencana pemerintah Jerman itu.
Jerman menerapkan lockdown, dengan restoran dan sebagian besar toko tutpu sejak 22 Maret lalu. Dampak lockdown diperkirakan membuat ekonomi Jerman mengalami resesi tahun ini.
Namun para pembuat kebijakan juga khawatir menunggu kehidupan normal kembali pulih.
Dokumen yang disusun pemerintah itu didukung oleh mekanisme yang akan memungkinkan pelacakan lebih dari 80% orang dengan satu orang yang terinfeksi memiliki kontak dalam 24 jam diagnosa.
Orang yang terinfeksi dan mereka yang terlibat kontak akan dikarantina, baik di rumah atau di hotel.
Dokumen itu mengasumsikan pandemi akan berlangsung hingga 2021.
Sesuai rencana itu, toko-toko akan diizinkan kembali buka, serta sekolah-sekolah di kawasan tertentu, melalui langkah social distancing yang ketat.
Kontral perbatasan akan dilonggarkan tapi acara besar dan pesta akan tetap dilarang.
Saat masker pelindung sudah dapat diperoleh, warga wajib memakai masker di kereta dan bus serta di pabrik dan gedung publik.