Korban COVID-19 Terus Berjatuhan, New York Siapkan Pulau untuk Jadi TPU
NEW YORK – Otoritas kota New York, Amerika Serikat (AS), telah memulai penghitungan semua pemakaman umum (TPU) mengingat korban meninggal akibat pandemi virus Corona terus berjatuhan. Para pejabat kota sedang mensurvei pemakaman di bagian utara untuk situs pemakaman sementara.
Pandemi virus Corona yang menghantam New York belum mencapai puncaknya, namun kesibukan petugas pemakaman tidak pernah berhenti. Rumah dan direktur pemakaman menggambarkan lonjakan permintaan yang tidak terlihat dalam beberapa dekade sebelumnya. Virus COVID-19 yang menginfeksi saluran pernapasan telah menginfeksi puluhan ribu dan membunuh sekitar 1.400 orang di New York.
“Kami sedang mempersiapkan skenario terburuk, yang dalam banyak hal mulai terwujud,” kata Mike Lanotte, direktur eksekutif Asosiasi Penguburan Negara Bagian New York seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/4/2020).
Menurut direktur legislatif untuk Asosiasi Pemakaman Negara Bagian New York, David Fleming, kondisi ini membuat untuk pertama kalinya, Divisi Pemakaman Negara Bagian New York meminta laporan harian dari tempat pemakaman tentang jumlah kremasi dan penguburan setiap hari.
Fleming telah bekerja dengan pejabat perencanaan darurat kota dan negara bagian untuk mensurvei pemakaman dan krematorium di bagian utara New York yang dapat menurunkan tekanan jika tingkat kematian melonjak lebih tinggi. Beberapa pemakaman mungkin menyisihkan tanah untuk peristirahatan sementara.
“Ini bukan menabrak sistem. Kami memang memiliki rencana jika perlu ada pelepasan kapasitas dari kota ke daerah-daerah terpencil,” terang Fleming.
Menurut dokumen perencanaan Kantor Kepala Penguji Medis (OCME) untuk menangani lonjakan kematian akibat pandemi, Pulau Hart, di lepas pantai timur Bronx di Long Island Sound, juga dapat berfungsi sebagai situs untuk pemakaman sementara.
Pulau ini adalah tempat pemakaman bagi orang-orang yang tidak memiliki saudara terdekat atau yang keluarganya tidak dapat mengatur pemakaman.
Pada waktu-waktu normal, para tahanan dari penjara kota setiap minggu mengubur sekitar 25 warga New York di sana.
“Tetapi jumlah pemakaman di Hart melonjak pada minggu terakhir Maret menjadi 72,” menurut Jason Kersten, juru bicara Departemen Perbaikan, yang mengawasi pulau itu. Kersten merujuk pertanyaan tentang penyebab kematian pada OCME, yang tidak menanggapi.
AS menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak dengan 242.899 kasus dengan angka kematian mencapai 5.865. Sementara secara global virus COVID-19 telah menginfeksi 1.012.486 dengan 52.932 jiwa meninggal dunia dan 212.015 berhasil disembuhkan.