Berpeluang Besar Rebut Tiket Capres, Joe Biden Serukan Persatuan
DETROIT – Joe Biden mendapatkan kemenangan total pada pemilu pendahuluan di negara bagian Michigan, Amerika Serikat (AS), dan tiga negara bagian lainnya. Itu menjadi langkah besar bagi Biden dalam merebut tiket calon presiden (capres) dari Partai Demokrat untuk melawan Presiden AS Donald Trump pada pemilu presiden.
Kemenangan sapu bersih Biden (77) memberikan kesempatan dirinya untuk secepatnya menyerukan persatuan partai dan menggandeng pendukung Bernie Sanders. “Kita memiliki tujuan bersama dan bersama kita akan mengalahkan Donald Trump,” kata Biden saat berkampanye di Philadelphia dilansir Reuters.
Biden mengungkapkan kemenangan ini lebih dari arti kembali kampanye. “Ini adalah kembalinya jiwa bangsa ini,” kata Biden.
Dia mengungkapkan, Demokrat semakin dekat untuk memulihkan martabat dan kehormatan Gedung Putih. “Kita akan memimpin dunia lain. Kebijakan America First-nya Trump menjadikan AS sebagai bangsa yang terisolasi,” ungkapnya.
Dalam exit poll Edison Research menunjukkan, kemenangan besar Biden di Michigan, Missouri, Mississippi, dan Idaho merupakan koalisi pendukung yang luas meliputi perempuan, warga keturunan Afrika, pemilih tua, anggota serikat pekerja, dan penduduk tanpa gelar sarjana. Dua negara bagian lainnya, Washington dan North Dakota, sepertinya dimenangkan Sanders, 78.
Kekalahan di Michigan karena Sanders bisa memenangkan pemilu pendahuluan 2016 meningkatkan tekanan bagi senator demokratik sosialis asal Vermont untuk mengundurkan diri dari pertarungan. Pengunduran diri Sanders sebenarnya bisa membantu Demokrat untuk menyiapkan diri lebih kuat melawan Trump.
Biden memenangkan 53% suara di Michigan, sedangkan Sanders hanya meraih 37%. Biden juga menang di Missouri dan Mississippi dengan perolehan suara hingga 60% dan 80%. Sanders memilih pulang ke rumahnya di Vermont pada Selasa malam (10/3) waktu setempat dan tidak berkomentar apa pun setelah kekalahannya.
Para pemilih di berbagai negara bagian yang menggelar pemilu pendahuluan pada Selasa lalu, menyatakan mereka percaya kepada Biden karena bisa mengelola krisis. Hasil exit poll menunjukkan dua untuk Biden melawan satu untuk Sanders. Isu penyebaran virus korona yang sangat cepat juga bisa membantu meningkatkan popularitas Biden.
Baik Sanders dan Biden telah membatalkan kampanye pada Selasa malam lalu karena wabah virus korona. Itu berdasarkan rekomendasi para petugas kesehatan publik untuk menghindari kerumunan di dalam ruangan. Tim kampanye Biden juga membatalkan acara di Florida pada Kamis (hari ini), padahal negara bagian itu akan menggelar pemilu pendahuluan bersama tiga negara bagian lain pada pekan depan.
Biden mengungkapkan, dia berkampanye tentang respons virus korona di negara bagiannya, Wilmington, Delaware. “Virus korona itu adalah masa kepemimpinan presiden,” kata Biden, mantan wakil presiden di bawah kepemimpinan Barack Obama.
Setelah kemenangan di Michigan, dukungan semakin mengalir kepada Biden. Dua Super PAC Demokrat, komite penyumbang dana kampanye, telah menyatakan dukungan dan bekerja untuk Biden. “Matematikanya kini sudah jelas. Joe Biden akan menjadi pemenang tiket nominasi capres Partai Demokrat,” kata Ketua Democratic Super PAC Priorities USA Guy Cecil. Dia mengatakan kelompoknya akan berjuang melakukan apa pun untuk membantu Biden mengalahkan Trump.
Mantan kandidat capres Andrew Yang juga mendukung Biden. Sebelumnya, Biden telah mendapatkan dukungan dari mantan rival sebelumnya, seperti Pete Buttigieg, Amy Klobuchar, dan Kamala Harris. “Matematika selalu mengatakan Joe adalah nominasi yang paling tinggi. Kita butuh orang yang mampu mempersatukan partai,” kata Yang.
Salah satu pendukung Sanders paling berpengaruh, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Alexandria Ocasio-Cortez, mengakui kekalahan kubunya. “Tidak ada gula lagi,” ujarnya. Dia mengungkapkan pertarungan di Michigan dan negara bagian lain sebagai pertandingan yang keras.
Kubu Trump terus memantau perkembangan pertarungan antara Biden dan Sanders. Tim kampanye pemilu Trump menyatakan kedua rival pada nominasi Demokrat memiliki dua koin yang sama. Mereka menyatakan kandidat Demokrat akan memimpin pemerintahan dengan agenda sosialis. “Presiden Trump tidak akan bisa dihentikan menuju pemilu presiden,” demikian pernyataan mereka