Corona Sudah Renggut 366 Nyawa di Italia, 133 Orang dalam Sehari
ROMA – Jumlah kematian di Italia akibat wabah virus corona baru, COVID-19, bertambah dari 233 orang menjadi 366 orang hingga hari ini (9/3/2020). Lonjakan angka kematian yang drastis ini terjadi dalam sehari, artinya 133 orang meninggal dalam 24 jam.
Wabah Covid-19 di Italia merupakan yang terparah kedua setelah China. Di negara Eropa itu terdapat 7.375 kasus infeksi, menyalib Korea Selatan yang memiliki 7.373 kasus dengan 50 orang meninggal.
Di China sendiri ada 80.703 kasus infeksi COVID-19 dengan 3.098 orang meninggal. Sedangkan secara global, jumlah kasus mencapai 109.936 dengan 3.806 orang meninggal dan 60.973 pasien disembuhkan.
Seperempat populasi Italia dikurung atau dikarantina. Langkah-langkah tersebut, diberlakukan sampai 3 April, melarang orang memasuki atau meninggalkan wilayah luas di utara negara tersebut. Larangan itu sudah diterbitkan secara online kemarin.
Gara-gara wabah COVID-19, Kota Roma telah dipaksa menutup pameran blockbuster yang menandai 500 tahun sejak kematian master Renaissance Raphael.
Otoritas wilayah Puglia selatan memohon kepada siapa pun yang berpikir untuk bepergian ke sana dari daerah yang terkunci untuk berhenti dan berbalik. “Jangan membawa wabah ke Puglia,” kata otoritas tersebut, seperti dikutip Reuters.
Meski demikian, penguncian sejumlah wilayah masih memungkinkan warga setempat untuk kembali ke rumah mereka yang berada di daerah yang terkena dampak tetapi tinggal di tempat lain, termasuk wisatawan.
Pertandingan sepak bola di Italia juga berlangsung secara tertutup. Hal itu disampaikan presiden Asosiasi Sepak Bola Italia Damiano Tommasi. “Menghentikan sepak bola adalah hal yang paling berguna bagi negara kita saat ini ketika tim-tim bersorak di rumah sakit kami, di ruang gawat darurat,” tulis dia di Twitter.
Zona karantina Italia adalah rumah bagi lebih dari 15 juta orang dan termasuk daerah di sekitar Venesia dan ibukota keuangan; Milan. Itu artinya, lebih dari 15 juta orang di Italia hidup di bawah karantina.