Bos Media Hong Kong Diduga Terlibat Demo Ditangkap
NAGALIGA — Seorang bos media massa independen di Hong Kong, Jimmy Lai, ditangkap aparat kepolisian pada Jumat (28/2), karena dituduh ikut berperan dalam rentetan demonstrasi pro demokrasi tahun lalu.
Selain itu, aparat juga membekuk dua aktivis lainnya di waktu bersamaan.
Dikutip dari New York Times, Jumat (28/2), Lai adalah pemilik Next Media Group yang menerbitkan surat kabar dan situs web pro demokrasi, Apple Daily. Pemberitaan di media massanya kerap mengkritik pemerintah Beijing, China.
Lai pun secara terbuka menyatakan dukungan terhadap gerakan demokrasi dan aksi protes anti pemerintah.
Juru bicara polisi menyatakan Lai ditangkap karena diduga ikut serta dalam demonstrasi tidak sah pada 31 Agustus 2019. Di hari itu, kerumunan pengunjuk rasa menyemut di sejumlah wilayah di kota Hong Kong.
Mereka menentang larangan berdemo yang disampaikan polisi hingga akhirnya terjadi bentrokan dengan satuan anti huru-hara.
Selain itu Lai juga dituding melakukan intimidasi tiga tahun lalu. Menurut pemberitaan Oriental Daily, sebuah media pro-China, insiden tersebut terjadi pada 4 Juni 2017.
Pada rekaman yang disiarkan menunjukkan Lai mengancam salah satu reporternya dengan bahasa kasar di acara peringatan memperingati pembantaian Tiananmen 1989. Namun, tidak dijelaskan pemicu insiden tersebut.
Penangkapan terhadap Lai dibenarkan oleh asisten pribadinya, Mark Simon. Ia mengatakan Lai ditangkap pada pekan yang sama saat pengadilan di China menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun ke pada Gui Mihai.
Gui adalah penerbit buku berdarah China asal Swedia yang kerap menjual buku terkait politik di Beijing. Pada 2015 lalu, Gui dinyatakan menghilang secara misterius di Thailand dan ternyata ia sudah berada di China dan ditahan.
Setidaknya ada 7 ribu orang yang ditahan dari buntut rentetan demonstrasi Hong Kong sejak Juni 2019. Dalam sebuah unggahan di akun Facebook, Partai Buruh Hongkong menyatakan polisi menangkap politikus sekaligus aktivis demokrasi, Lee Cheuk-yan. Mantan Ketua Partai Demokrat Yeung Sum juga ditangkap.