UEA Bangun Pariwisata di Aceh, Jokowi Berangkatkan Tim ke Abu Dhabi
ACEH – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memerintahkan menterinya untuk menyiapkan tim terkait rencana Uni Emirat Arab (UEA) yang ingin membangun bisnis properti dan industri kepariwisataan di Aceh.
“UEA yang ingin membangun properti dan kepariwisataan di Provinsi Aceh, oleh sebab itu saya telah memerintahkan menteri untuk menyiapkan tim untuk berangkat bersama-sama di Maret awal dengan gubernur dan timnya bertemu langsung dengan Syech Muhammed bin Zayed Al Nayan di Abu Dhabi,” ujar Jokowi saat menghadiri Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
Jokowi mengatakan, Presiden UEA Syech Muhammaed bin Zayed Al Nayan telah menyatakan secara langsung keinginannya untuk membawa arus modal ke Provinsi Aceh. Namun, menurut Jokowi untuk meyakinkan orang mau berinvestasi di Indonesia juga bukan perkara mudah.
”Tolong kepada Pak Gubernur diberikan back up data, back up penyampaian yang baik, presentasi yang baik sehingga mereka yakin betul karena beliau ini adalah masuk orang yang memiliki kekayaan yang tidak bisa dihitung, USD1,4 triliun, bukan rupiah. Silakan dihitung sendiri kekayaannya berapa,” katanya.
Dikatakan Jokowi, saat ini semua negara berebut investasi karena semakin banyak arus investasi maka pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan semakin baik. ”Begitu juga untuk provinsi, kabupaten, kota, begitu banyak investasi, arus modal masuk maka masyarakatnya akan sejahtera. Posisi negara kita secara GDP nominal di rangking 16. Kita masuk G-20 negara ekonomi maju,” katanya.
Artinya, Indonesia memiliki masa depan, namun juga banyak tantangan yang harus diselesaikan. “Kita berada pada persaingan, kompetisi yang sangat kuat,” katanya.
Karena itu, dirinya mendorong agar investasi arus modal masuk ke Aceh. Oleh sebab itu, Jokowi mengajak rakyat Aceh dan juga pemerintah daerah bersama pemerintah pusat untuk bersama-sama bersatu, menyelesaikan persoalan-persoalan dan tantangan-tantangan yang ada di bumi Aceh.
“Kalau ada persoalan yang kecil jangan dibesar-besarkan. Kalau ada persoalan yang bisa diselesaikan, cepat selesaikan. Kalau ada persoalan besar yang harus diselesaikan mari duduk bersama-sama selesaikan masalah itu. Pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat,” tuturnya.
Diketahui, pada pertengahan Januari 2020 lalu, Jokowi berkunjung ke UEA dan mendapatkan sambutan meriah dari Putra Mahkota Abu Dhabi Syeikh Mohammaed Bin Zayed. Jokowi juga menandatangani lima perjanjian kedua negara. Termasuk 11 perjanjian investasi senilai USD22,8 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun.