Turki Minta Sistem Rudal Patriot AS untuk Hadapi Rusia di Idlib
ANKARA – Turki dilaporkan telah meminta sekutu NATO-nya, Amerika Serikat (AS), untuk menempatkan dua sistem pertahanan rudal Patriot di sepanjang perbatasan selatannya dengan Suriah.
Bloomberg News, mengutip seorang pejabat Turki, pada hari Kamis melaporkan tujuan dari sistem rudal Patriot adalah untuk menghadapi atau mencegah serangan militer Rusia di Provinsi Idlib, Suriah. Di wilayah itulah selusin tentara Turki terbunuh dalam dua minggu terakhir.
Menurut Bloomberg News, permintaan itu diajukan oleh utusan Turki ke AS untuk Suriah, James Jeffrey, pekan lalu; Namun, mereka belum menerima jawaban dari Washington.
Jika sistem Patriot dikerahkan di Provinsi Hatay yang berbatasan dengan Idlib, Turki dapat menyebarkan jet tempurnya ke Suriah untuk mencegah pasukan udara Suriah dan Rusia membombardir kelompok militan dan pasukan oposisi anti-rezim Damaskus.
Pada hari Kamis, kelompok militan pro-Turki dengan dukungan militer Ankara melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali kota Nayrab di Idlib timur. Namun, mereka diserang jet-jet tempur Su-24 Rusia yang memungkinkan pasukan Suriah memukul mundur kelompok militan tersebut.
Kementerian Pertahanan Turki mengonfirmasi dua tentaranya tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan di Idlib kemarin.
Bentrokan hebat dilaporkan masih berlangsung di pinggiran barat Nayrab, meski sebagian besar militan pro-Turki telah diusir oleh tentara rezim Suriah.
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Pertahanan Turki Nadide Sebnem Aktop membantah laporan Bloomberg News.”Laporan ini salah”, katanya.
Anehnya, pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat mengirim sistem rudal Patriot ke Turki untuk digunakan menjaga keamanan selama konflik di wilayah Idlib.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan CNN Turk, yang dilansir Jumat (21/2/2020), Akar mengatakan pembicaraan dengan Amerika Serikat tentang pembelian sistem Patriot juga berlanjut.
Akar mengatakan bahwa Ankara tidak memiliki masalah dengan Moskow di tengah eskalasi baru di Idlib, karena target utama angkatan bersenjata Turki di sana adalah tentara Suriah.