Bantah Israel Merudal Suriah, Netanyahu: Mungkin Itu Belgia
TEL AVIV – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membantah laporan bahwa militer Israel melancarkan serangan rudal terhadap Ibu Kota Suriah, Damaskus. Dia justru berspekulasi bahwa serangan misil dilakukan Angkatan Udara Belgia.
Bantahan itu dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Radio Haifa pada hari Jumat (14/2/2020). Dia mengatakan tidak tahu tentang serangan rudal terhadap Damaskus pada Kamis malam.
Serangan misil itu menewaskan empat anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan tiga tentara Suriah.
“Saya tidak mengomentari satu operasi atau yang lain,” kata Netanyahu.”Saya tidak tahu apa yang terjadi di malam hari. Mungkin itu Angkatan Udara Belgia,” ujarnya, yang dilansir Times of Israel, Sabtu (15/2/2020).
Media pemerintah Suriah, SANA
, melaporkan pada Kamis malam bahwa sistem pertahanan udaranya telah menggagalkan serangan rudal dan mencegat beberapa target musuh yang diluncurkan dari wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Israel telah secara teratur menyerang target di Suriah dengan mengklaim bahwa serangan ditujukan terhadap posisi Iran.
Video yang di-posting di media sosial setelah serangan itu menunjukkan sistem pertahanan udara Suriah diaktifkan untuk mengusir serangan rudal.
Militer Israel tidak mengonfirmasi atau menyangkal serangan itu, tetapi media Israel melaporkan bahwa serangan itu menghantam depot senjata di dekat Damaskus, yang diduga berisi amunisi asal Iran.
Militer Israel melancarkan serangan serupa ke Damaskus pekan lalu, yang memicu Suriah untuk mengaktifkan sistem pertahanan udaranya. Dalam insiden itu, militer Rusia melaporkan bahwa Tel Aviv telah membahayakan sebuah pesawat penumpang pembawa 172 orang yang hendak mendarat di Damaskus. Pesawat itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di Pangkalan Udara Khmeimim yang dioperasikan militer Rusia.
Menurut militer Moskow, pesawat dengan ratusan orang di dalamnya itu nyaris terkena rudal yang ditembakkan sistem pertahanan udara Damaskus ketika merespons serangan sejumlah jet tempur F-16 Israel. Menurut Moskow, militer Tel Aviv sengaja menjadikan pesawat penumpang itu sebagai tameng saat mendapat respons dari tembakan sistem pertahanan udara Damaskus.